[PORTAL-ISLAM.ID] Para Guru Besar dari berbagai Universitas menyuarakan kritik atas kondisi bangsa....
Dan yang kepanasan para pendukung 02 Prabowo-Gibran.
Salah satunya mantan Aktivis 98 Fahri Hamzah, yang merupakan salah satu Tokoh Reformasi yang turut menumbangkan Rezim Orba yang penuh KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme).
Fahri kepanasan dengan kritik para Guru Besar universitas.
Lalu mencoba memframing bahwa Guru Besar (GB) itu selama ini merampas kebebasan bersuara, salah satunya yang menimpa Rocky Gerung (RG).
Fahri mau membenturkan GB dengan RG.
"Jika faktanya adalah kampus selama ini dengan guru besar (GB) yg senang melarang kebebasan mimbar. Seperti melarang cendekiawan kritis seperti Rocky Gerung (RG) masuk kampus. Maka kita harus pilih siapa?" kata Fahri Hamzah di akun twitternya membuat polling.
Framing Fahri Hamzah ini langsung kena mental oleh Pak Said Didu.
"Berhentilah MEMBODOHI rakyat. Yang melarang RG bicara di beberapa Kampus adalah Rektor - bukan Guru Besar. Yang disuruh penguasa "memuji" Jokowi adalah Rektor. Artinya Rektor diperalat oleh penguasa - RG dan GB korban penguasa. Saudara FAHRI HAMZAH, jujur saya kasihan sama anda," kata Pak Said Didu di akun twitternya @msaid_didu.
YA. KASIHAN MEMANG FAHRI HAMZAH. HARUS JUNGKIR BALIK DEMI MEMBELA KEBERLANJUTAN REZIM JOKOWI YANG AKAN DITERUSKAN PRABOWO-GIBRAN.
Berhentilah MEMBODOHI rakyat.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 7, 2024
Yang melarang RG bicara di beberapa Kampus adalah Rektor - bukan Guru Besar.
Yang disuruh penguasa "memuji" Jokowi adalah Rektor.
Artinya Rektor diperalat oleh penguasa - RG dan GB korban penguasa.
Saudara FAHRI HAMZAH, jujur saya kasihan sama anda. https://t.co/dDjkZuoIuJ
Aktipis 98 ko mulai pada oleng ya...... Pada gila jabatan ya..... Ingat demokrasi harus di jungjung tinggi... Ingat jg bakal mati nga hidup selamanya.....
— Firman anak betawi (@FirmanF39996704) February 7, 2024
Syarat utama mendukung Pragib level kecerdasanya harus di bawah cawapres, kalau terlanjur lebih tinggi harus di turunkan, kalau tidak akan membuat cawapres kalah pamor, dah gitu aja
— Rindang Nurman (@RindangNurman2) February 7, 2024