Sri Mulyani & Basuki Disebut Menghadap Megawati soal Mundur Jadi Menteri
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono disebut-sebut telah menghadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengunduran diri mereka sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kabar ini kian disorot karena sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD telah menyatakan keputusannya untuk mundur dari kabinet Jokowi. Ia mengaku akan menyerahkan surat pengunduran dirinya secara resmi Jokowi dalam waktu dekat.
Melansir laporan detikX yang bersumber dari kalangan internal PDIP dan tim pemenangan Ganjar-Mahfud, disebutkan Sri Mulyani dan Basuki saat ini sudah tidak merasa nyaman kerja di kabinet Jokowi yang dinilai sudah tidak netral dan condong ke Prabowo-Gibran menjelang Pilpres 2024 ini.
Sebab sebagaimana diketahui, dari total 35 menteri Koalisi Indonesia Maju hanya enam yang berasal dari partai-partai yang mengusung Prabowo-Gibran. Ada empat menteri dari partai pengusung Anies-Muhaimin dan delapan menteri dari partai pengusung Ganjar-Mahfud dan sisanya menteri nonpartai.
"Semua mau mundur, cuma Bu Mega nggak kasih izin. Semua menteri PDI Perjuangan minta izin, termasuk yang diisukan menteri dari kita, Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan). Karena segala cara sudah dipergunakan. Bu Sri Mulyani tidak ingin lagi terseret seperti dulu di skandal Bank Century," ungkap salah satu petinggi PDI Perjuangan kepada detikX.
Menurutnya dan dua sumber lain, keinginan Sri Mulyani dan Basuki untuk mundur jadi menteri ditolak Megawati demi stabilitas pemerintahan.
"Tapi Ibu (Megawati) sampaikan (ke Sri Mulyani), kalau ia mundur, ekonomi kita berat. Dolar saja sudah mulai naik dengan isu dia mundur. Pak Bas (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) juga, cuma kita minta jangan. Kalau terjadi apa-apa, rakyat yang rugi," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD telah menyiapkan surat pengunduran dirinya dari kabinet untuk diserahkan langsung ke Jokowi.
"Hari ini saya sudah membawa surat untuk disampaikan ke Presiden langsung. Surat ini akan saya sampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu Presiden. Supaya, begitu ketemu, langsung saya sampaikan," ujarnya Rabu, 31 Januari 2024, di Pura Ulun Danu Tirta Gangga, Lampung Tengah.
(Detik)