Berhentilah saling menuduh saudara sendiri provokator, intoleran, kadrun, perusak kedamaian. Ayolah, 99% kita itu cuma sumbernya hanya dari medsos. Potongan-potongan video tidak utuh. Potongan-potongan kalimat seadanya. Menyimpulkan sendiri. Dugaan-dugaan sendiri.
Hanya karena gara-gara beda pendapat soal tahlilan misalnya, BUKAN berarti kita harus benci segitunya dgn saudara-saudara kita. Itu urusan mereka jika meyakini hal-hal itu tdk boleh. Silahkan masing-masing meyakini dalilnya. Jika mereka mau bilang amaliyah kita salah, biarkan saja. Saya juga beberapa berbeda pendapat dgn ustadz-ustadz ini, tapi sorry ye, sy tdk akan ngamuk. Itu tuh keyakinan masing-masing, pakai saja dalil masing-masing.
Bukan malah kita menuduh mereka ancaman bagi NKRI? Ancaman bagi Pancasila? Ujaran kebencian. Ya Rabbi, seriusan deh, kamu benar-benar tidak pernah dengar pengajian mereka? Jika ustadz-ustadz ini berbahaya bagi bangsa dan negara, tidak mungkin mereka diundang oleh polisi buat ngisi kajian.
Mari kita belajar dari kasus 75 pegawai KPK yang dipecat. Ribuan netizen merujak, mencaci, menghina, menyimpulkan sepihak jika pegawai KPK ini taliban, radikal, kadrun, dll. MANA BUKTINYA? Sampai detik ini, semua hanya katanya, katanya. Dan TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) benar-benar dijadikan senjata untuk memecat 75 pegawai KPK ini. Dikasih label merah, seolah-olah 75 pegawai KPK ini lebih jahat dibanding koruptor. Besok-besok bakal jadi teroris. Mana buktinya?
Kamu jangan tambahi lagi. TAHAN jari-jari kamu itu menuduh sembarangan. Terutama jika kamu fans dari organisasi yg sering membubarkan pengajian saudaranya sendiri. TAHAN jari-jari kamu itu. Setiap huruf yg kamu tulis itu, tuduhan sembarangan, kesimpulan sepihak, kelak akan dimintai tanggungjawabnya. Sampai bangkrut, kamu akan terus dipaksa menanggung semuanya. Paham?
Termasuk elit-elit organisasi ini, ayolah, pernyataan-pernyataan kamu itu, dijadikan 'dalil' loh oleh orang lain. Kamu mau menanggung dosanya jika semua tuduhan itu tidak benar?
Itu tuh saudara kita. Ustadz-ustadz ini BUKAN ISRAEL LAKNATULLAH! Kamu menghujat Israel cuma 1-2x, giliran menghujat saudara sendiri, berkali2, berkali2, berkali2.
(BY Tere Liye)