Betapa KONSISTEN para pejuang GAZA
Bismillah:
🔴 Setelah lebih dari 120 hari perang di Gaza, para pejuang HAMAS tetap mematuhi garis komando dengan sangat disiplin. Setiap serangan selalu melalui komando, dan mereka lakukan sesuai arahan. Sangat jarang kita melihat para pejuang itu membuat kreasi-kreasi sendiri seperti umumnya terjadi dalam peperangan. Itu terlihat dari cara serangan mereka yang relatif seragam.
🔴 Hal ini bermakna mereka telah menyiapkan strategi untuk konflik jangka panjang. Semacam mengatur kekuatan, agar "modal tidak cepat habis". Terlebih yang dihadapi bukan kaum invader biasa, tetapi mereka dibackup oleh kekuatan multi nasional, formal dan non formal.
🔴 Para pemimpin HAMAS tak menolak jika ada genjatan senjata. Tetapi mereka menuntut genjatan senjata permanen, seluruh kekuatan Zionis ditarik dari Gaza, dan pembebasan semua tawanan Palestina dari penjara Israel. Sedangkan pihak Zionis (la'natullsh 'alaihim) menuntut agar HAMAS dikeluarkan dari Gaza. Atas syarat itu, para pemimpin HAMAS mengatakan, "Kami yang menentukan, bukan mereka."
🔴 Sejatinya HAMAS siap berperang dengan jangka waktu lama. Tetapi mereka melihat realitas penderitaan rakyat Gaza yang terus menjadi sasaran serangan Zionis. Yang mereka hadapi saat ini bukan entitas bermoral, bahkan sama sekali tidak bertindak di atas hukum moralitas. Seperti contoh terakhir, mereka menyamar menjadi warga Palestina, masuk sebuah RS dengan membawa senjata laras panjang, lalu membunuh pasien pejuang di dalamnya. Benar-benar entitas zhalim, fasid, no moral.
🔴 Sebagian orang, di kalangan Muslim, ada yang pesimis dengan perjuangan HAMAS ini, dengan segala kritik yang mereka ajukan. Sebagai para "kritikus", mereka tidak bisa membedakan antara orang yang berjuang, dengan yang hanya "bunyi thok". Alhamdulillah, Allah tunjukkan pertolongan-Nya dalam ketabahan para pejuang, konsistensi mereka, serta hasil-hasil capaiannya di medan peperangan. Satu contoh fenomenal, Yasin 105, hasil rakitan di Ghaza, dengan izin Allah berhasil mengalahkan kedigdayaan senjata kebanggaan entitas Zionis, Merkava. Bukan berarti senjata itu sangat canggih, tapi iman dan keberanian para pejuang yang membawanya, membuat senjata tersebut diberkahi.
🔴 Mungkin pertanyaan, mengapa Abu Ubaidah saat ini tidak sering muncul seperti pada dua bulan lalu. Seperti telah disadari oleh para pejuang HAMAS di lapangan, bahwa kekuatan Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, bahkan Ukraina, telah ikut turun membantu Zionis di lapangan. Dengan demikian sejatinya saat ini kekuatan Al-QASSAM maupun para pejuang lain, sedang berhadapan dengan Sekutu dan NATO juga. Oleh itu kewaspadaan dan kehati-hatian menjadi sangat diperlukan. Gugurnya Tokoh Senior Hamas Ar-Rouri di Beirut Libanon menjadi bukti bahwa musuh yang dihadapi bukan kaleng-kaleng, bukan semata militer Israel.
🔴 Sekedar mengingatkan, sekitar tahun 2014-2015, para komandan satu faksi perlawanan besar di Suriah, mereka sedang melakukan pertemuan rahasia di sebuah tempat tersembunyi. Ternyata salah satu dari peserta pertemuan menjadi kepanjangan tangan musuh. Posisi tempat itu diketahui oleh musuh, sehingga dilakukan serangan mendadak. Akibatnya fatal, sekitar 10 komandan tertinggi pejuang terbunuh saat itu juga, sehingga nanti dampaknya perlawanan para pejuang Suriah mereda. Terbunuhnya para komandan tersebut menjadi awal "bubarnya" sebuah faksi perlawanan besar. Tentu kejadian seperti itu telah dicermati dengan sangat baik oleh para pejuang di Gaza. Insya Allah.
🔴 'Ala kulli hal, mari terus mensupport perjuangan rakyat Gaza, mari ikut berdonasi untuk para korban perang, mari mendoakan kemenangan para pejuang di sana. Fanshurhum 'ala 'aduwwihim ya Dzal Jalali wal Ikram. Amiin ya Rabbal 'alamiin 💚
(By Sam Waskito)