Beda Anies (2024) dan Prabowo (2019) menyikap hasil quick count ketika posisi kalah
Anies Soal Hasil Quick Count Pemilu 2024: Kami akan Menghormati, Itu Kemauan Rakyat
Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi hasil hitung cepat atau quick count penghitungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam quick count Litbang Kompas misalnya, per pukul 21.21 WIB dengan jumlah suara masuk sebanyak 88,45 persen, paslon Prabowo-Gibran unggul dengan 58,78 persen, diikuti dengan Anies-Muhaimin dengan 25,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,17 persen.
Anies mengatakan bahwa pihaknya akan menghormati hasil yang ada karena menurutnya hasil tersebut menunjukkan keinginan dari rakyat untuk memilih pemimpinnya.
“Kami ingin tegaskan, saya adalah demokrat sejati, kami akan menghormati hasil yang dimunculkan dari aspirasi rakyat karena itu adalah kemauan rakyat. Kita harus menghormati kemauan rakyat, kita harus menghargai keputusan rakyat. Ini komitmen kita,” ucap Anies, Rabu (14/2/2024) malam, dipantau dari Breaking News KompasTV.
Namun demikian, ia menekankan bahwa hasil quick count merupakan hasil sementara dan akan menunggu penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Berikan kewenangan total kepada penyelenggara pemilu, yaitu KPU untuk menuntaskan tugasnya. Bukan saja menyelenggarakan, tapi menuntaskan proses penghitungan,” ujar Anies.
(KOMPAS)
------------
Calon presiden Prabowo Subianto menyebut lembaga survei yang mengeluarkan quick count 'tukang bohong'
Calon presiden Prabowo Subianto menyebut lembaga survei yang mengeluarkan quick count atau hitung cepat dengan keunggulan sementara Joko Widodo, berbohong dan minta mereka pindah ke Antartika.
Dalam pidato pada acara yang disebut Syukur Kemenangan Indonesia di kediaman pribadinya di Jakarta Selatan, Prabowo mengatakan, "Rakyat Indonesia sudah sadar, rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi lagi".
Pidato yang dilakukan setelah kembali melakukan sujud sukur di masjid Al-Azar menyusul salat Jumat ia bertanya kepada para pendukungnya, "Saudara-saudara, lembaga survei abal-abal percaya enggak?"
Perhitungan sejumlah lembaga survei melalui quick count pada Rabu (17/04) menunjukkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sekitar 54% sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sekitar 45%.
Hasil resmi real count melalui Komisi Pemilihan Umum, KPU, akan diumumkan pada 22 Mei mendatang.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyebut sejumlah lembaga survei sebagai "tukang bohong" dan diminta pindah ke negara lain.
"Hei tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika," tegas Prabowo.
"Mungkin kalian tukang bohong lembaga survei, bisa bohongi penguin-penguin di Antartika. Indonesia sudah tidak mau dengar kamu lagi," tambah Prabowo.
Prabowo kemudian mengklaim dirinya adalah pemenang pilpres 2019 pilihan rakyat.
"Saudara-saudara ini adalah kemenangan rakyat semuanya. Rakyat Indonesia sudah bangkit," kata Prabowo.
(BBC)