10 juta dolar Amerika - nilai kerugian Starbucks di Malaysia akibat boikot sejak awal perang di Gaza

[PORTAL-ISLAM.ID] KUALA LUMPUR - Berjaya Food Bhd (BFood) membukukan rugi bersih sebesar RM42,6 juta (sekitar USD 10 juta) pada kuartal kedua yang berakhir 31 Desember 2023, dibandingkan laba bersih sebesar RM35,5 juta pada tahun lalu, seiring dengan berlanjutnya boikot terhadap Starbucks.

Pendapatan turun 38 persen menjadi RM182,5 juta dibandingkan dengan RM295,3 juta yang diperoleh tahun lalu.

Untuk periode enam bulan pertama yang berakhir pada 31 Desember 2023, BFood membukukan rugi bersih sebesar RM23,5 juta dibandingkan laba bersih sebesar RM70,2 juta untuk periode yang sama pada tahun keuangan 2023.

Pendapatan juga turun 20,3 persen menjadi RM461,1 juta dari sebelumnya RM578,4 juta.

Meskipun kinerjanya kurang baik pada kuartal ini, BFood tetap optimis terhadap kinerja operasionalnya, mengharapkan perbaikan dan mendapatkan kembali momentum di sisa kuartal tahun keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2024.

“Dewan direksi percaya bahwa hasil kinerja operasional akan pulih dan mendapatkan kembali momentum, mengingat situasi saat ini bersifat jangka pendek dan segala sesuatunya diperkirakan akan mengalami kemajuan positif di masa depan,” katanya dalam pengajuan ke Bursa Malaysia.

BFood terutama bergerak dalam pengembangan dan pengoperasian merek "Starbucks Coffee" di Malaysia dan Brunei, serta mengembangkan dan mengoperasikan jaringan "Kenny Rogers Roasters" di Malaysia.

Perusahaan ini juga terlibat dalam produksi, pengemasan dan penanganan makanan panggang dengan merek "Paris Baguette" di Filipina.


Baca juga :