USTAD TIKTOK KENA BATUNYA
Oleh: Balyanur
Bukan baru kali ini Ustad yang oleh jamaahnya dipanggil dengan sebutan Ayahanda guru Syaiful Karim bikin geregetan. Tapi anehnya, selama ini MUI diam saja. Baru kali ini MUI gerahnya tak tertahankan hingga akhirnya KH Cholil Nafis langsung ngegas, “Orang yang mengaji ke Syaiful Karim berhenti saja!“.
Berawal dari salah satu kajian ustad yang sering viral di TikTok ini, "Yang laki-laki disebut Qari, yang perempuan disebut Qariah. Di Quran ada Quran, Surat Al-Qari'ah. Sayang sekali Surat Al-Qari'ah selama ini diterjemahkan Hari Kiamat, saya juga bingung. Kok Al-Qari'ah hari kiamat, padahal Qari itu adalah pembaca laki-laki. Qari'ah pembaca perempuan. Pakai alif lam itu kata benda, menjelaskan bahwa Al-Qariah itu si pembaca. Jadi Al-Qari'ah itu artinya pembaca," kata Syaiful dalam video yang beredar di media sosial.
Tentu saja ini kesalahan fatal. Yai Cholil angkat bicara, “Qari' ( قَارِئ ) atau Qari'ah ( قَارِئَةٌ ) yang memakai hamzah yang memiliki arti pembaca. Sedangkan Qari'ah ( ٱلْقَارِعَةُ ) yang menggunakan huruf ain artinya memang Hari Kiamat.”
Mungkin aneh bin ajaib. Surah Alqori’ah adalah surah yang cukup populer. Anak-anak TPA pasti tahu, Qori’ah dalam surah Al Qori’ah menggunakan huruf ain bukan hamzah. Mau dibilang ustad tiktok itu membaca huruf latinnya bukan huruf arabnya rasanya nggak mungkin. Tapi kenapa dia bisa salah fatal seperti itu?
Meski dikenal sebagai seorang pendakwah, namun secara akademik, Syaiful Karim merupakan dosen fisika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dirinya juga merupakan peneliti di bidang fisika material elektronik dan peneliti dalam bidang pengembangan pembelajaran fisika.
Entah dimana dia belajar ilmu agama , yang pasti, Syaiful Karim juga merupakan pembina di Pondok Pesantren Misykatul Anwar di Cibabat, Kota Cimahi. Pada setiap ceramahnya dia bukan hanya kekeh pada pendapat nyelenehnya tapi cenderung mengejek pendapat mainstream. Misalnya dia menyalahkan seluruh qori di dunia ini yang membaca surah Alfatihah seperti yang kita dengar selama ini.
Seperti dalam salah satu ceramahnya dia memberi contoh cara membaca surah Alfatihah yang benar adalah dengan beberapa kali saktah pada beberapa penggalan kata. https://www.tiktok.com/@zerodimenci/video/7232142277726997787
Alhamdulilahi – robilalamin. Arrohmanirrohim. Maliki-yaumiddin. Iyaka-na’budu wa iyaka – nasta’in. Tanda strip itu adalah berhenti sejenak atau saktah, maka hitung sendiri ada berapa saktah? Dia seolah menyamakan penggalan kata dalam bahasa Indonesia dengan bahasa AlQur’an. Mungkin itu ilmu tajwid ala tiktok.
Alasannya lebih aneh lagi. Dia mengatakan, "hirab" itu artinya perang. Maka jika cara membacanya tidak dipenggal dengan saktah, Alhamdulilahirobil ‘alamin, maka wajar saja selama ini Islam perang terus. Ngawur bukan?
Lebih ajaib lagi membaca komentar jamaahnya.
“terimakasih wejangan y saudaraku🙏🙏 “
“baru tau sy ko bacanya begini di saktah”
“Alhamdulillah terimakasih ilmunya pak ustad“
“alhamdulilah terimakasi ilmunya“
Maka Yai Cholil sudah benar, potong kompas saja, “Orang yang mengaji ke Syaiful Karim berhenti saja! “
Orang ini ngaco tapi gayanya sok meyakinkan. Keterangannya akal2–an dan tak sesuai ilmu al- Qur’an.
— cholil nafis (@cholilnafis) December 27, 2023
Qari’: pakai hamzah artinya pembaca. القارئ dan القارئة
Qari’ah: pakai ‘ain artinya hari kiamat:
القارعة﴾ القيامة التي تقرع القلوب بأهوالها)
.https://t.co/1VRLh5BmUI pic.twitter.com/tw9fXxbWxL