"JANGAN CUMA LIHAT CAPRESNYA, TAPI LIHAT JUGA PARTAI PENGUSUNGNYA"
Begitu kira-kira kesimpulan dari sebuah postingan yang lewat di beranda dan sempat saya baca.
Intinya, postingan itu mencoba memperingatkan, untuk memilih siapa yang pantas jadi presiden kita nanti, jangan hanya menilai capres/cawapresnya saja, tapi pertimbangkan juga partai-partai pendukungnya.
Jangan hanya karena terpukau dengan kemampuan capres, lalu kita melupakan parpol-parpol pengusungnya, karena bagaimanapun hebatnya seorang presiden, dia tidak akan bisa lepas dari pengaruh partai politik saat akan mengeluarkan sebuah kebijakan.
Ada benarnya juga. Tapi ini bukanlah sebuah permasalahan yang rumit.
Di pemilu ini, kita tidak hanya memilih Capres/cawapres. Tapi kita juga memilih Caleg yang akan duduk di parlemen.
Dan semoga kita tidak lupa, ANTARA CAPRES DAN PARPOL ITU TIDAK SATU PAKET!
KIta bisa memilih capres yang kita suka, dan bebas memilih partai politik mana yang kita percaya.
Kita bisa memilih caleg yang ada di koalisi pengusung capres, tapi bisa juga memilih caleg dari parpol pengusung capres lain yang bukan pilihan kita.
Boleh? Boleh, dong! Bebas.
Jadi solusinya, untuk PILPRES, tetap pertimbangkan kualitas dan kemampuan masing-masing PASLON, tidak perlu khawatir dengan parpol-parpol pengusungnya.
Percaya Anies tapi tidak percaya Nasdem?
Ya sudah, coblos AMIN untuk capres, coblos caleg dari PKS/PKB untuk Pileg.
Percaya Anies tapi anti PKS?
Ya sudah, coblos AMIN untuk capres, coblos caleg dari PKB/Nasdem untuk Pileg.
Mudah, bukan?!
(BY Wendra Setiawan)