Pemilik tanah raksasa
Tahukah kalian, pejabat-pejabat top di negeri ini banyak yg memiliki tanah-tanah dengan ukuran raksasa. Sejak era Soeharto, sudah tradisi, pejabat-pejabat menguasai tanah.
Silahkan lihat screenshot data luas negara-negara di atas. Perhatikan baik-baik.
Jika ada pejabat/pengusaha, yang lewat perusahaan-perusahaannya memiliki konsesi HGU kelapa sawit, tambang, hutan industri, dll, seluas 1 Juta hektare alias 10.000 km persegi, misalnya, MAKA dia punya tanah lebih luas dari BRUNEI. Yes, pangeran Brunei mau nikah toh? Tanahnya kalah luas sama pejabat/pengusaha di sini.
Jika ada yg punya konsesi 500.000 hektare, alias 5.000 km persegi, silahkan cek sendiri, tanahnya lebih luas dibanding negara mana. Dia ada d iurutan 165 negara terluas di dunia.
Begitulah.
Lantas apa poin dari postingan ini?
BAH! Berhentilah kamu nangis belain pejabat-pejabat ini. Mereka itu kaya raya, menguasai tanah ribuan hektare, mau itu SHM kek, HGB kek, HGU kek, itu tetap penguasaan atas tanah. Jangan ketipu seolah nanti bakal dikuasai asing. Seolah patriot. Itu teh tetap saja penguasaan tanah.
Kadang bingung lihat netizen di negeri ini. Pejabat-pejabat publik itu kamu kritisi! Kamu cerewet gitu loh. Kok kamu malah sukarela jilatin. Dan kamu baperan bukan main saat orang-orang ini dikritik. Mereka itu siapanya kamu? Kamu itu siapanya mereka? Teman? Keluarga? Babunya saja kamu bukan.
Dan catat baik-baik, besok lusa, saya garansi dik, tarif pajak di Indonesia akan terus naik, PPN, dll dsbgnya. Pemungutan pajak akan semakin agresif, kamu buka toko, jualan, hanya soal waktu diperiksa pajaknya. Karena negara ini semakin terdesak, utang meroket, siapa yg akan bayar cicilan pokok dan bunga? Kamu!
Kamu-kamu yg sibuk sekali baperan saat pejabat dikritik.
Kamu-kamu lupa, kamulah yg harusnya galak ke pejabat-pejabat ini. Paham tidak sih?
Jadi ayo mulai naikkan literasi politiknya. Terserah mau milih siapa, bebas. Tapi habis milih, kamu kritik, tagih janjinya. Bukan malah nangisin mereka karena kasihan.
Orang2 ini punya ribuan hektare tanah. Kamu berapa tanahnya? Duh kasihan, usia sudah 30, 40, bahkan 50 tahun, punya tanah seluas 200 meter saja masih nyicil. Dan kamu nangisin orang2 itu? Paham nggak sih betapa ambyar hidupmu?
(BY Tere Liye)