[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang analis Israel Guy Aviad berbicara di Chanel 12 Israel mengatakan Israel belum melihat tanda-tanda kelemahan atau kemunduran di kalangan Hamas, yang bersikeras bahwa mereka (Hamas) tidak akan mempertimbangkan atau membahas kesepakatan pertukaran sandera kecuali jika hal itu sesuai dengan keinginan mereka (Hamas).
“Masih belum ada tanda-tanda kelemahan atau kemunduran” dalam gerakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza, pakar Hamas Israel Guy Aviad mengatakan pada hari Sabtu (6/1/2023).
Meskipun pasukan Israel membunuh hampir 23.000 warga Palestina sejak serangan kelompok perlawanan pada tanggal 7 Oktober, Aviad, yang menulis buku tentang Hamas, mengklaim kepada Channel 12 Israel bahwa Hamas “senang dan bersatu” dengan situasi saat ini di Gaza, dan menambahkan bahwa tidak ada tanda “kelemahan atau kemunduran” dari kelompok saat ini.
Menanggapi pertanyaan tentang keberadaan pemimpin Hamas Yahya al-Sinwar, Aviad mengklaim bahwa dia bisa berada “di mana saja di Gaza” dan mengulangi klaim pejabat Israel, mengatakan kepada Channel 12 bahwa “ada ratusan kilometer terowongan bawah tanah” di Gaza .
Meski melancarkan operasi darat awal bulan lalu, Israel belum menunjukkan bukti nyata terowongan yang digunakan pasukan Hamas.
Pada tanggal 27 Oktober, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengklaim bahwa lima bangunan rumah sakit terlibat langsung dalam kegiatan Hamas dan bangunan tersebut berada di atas terowongan bawah tanah.
Namun, tidak satu pun dari lima gedung rumah sakit yang diidentifikasi Hagari tampaknya terhubung ke jaringan terowongan, menurut laporan investigasi The Washington Post yang diterbitkan pada 21 Desember. Selain itu, tidak ada bukti bahwa terowongan tersebut dapat diakses dari bangsal rumah sakit, tambah harian itu.
Sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, Israel terus melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 22.722 warga Palestina dan melukai 58.166 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pihak berwenang Israel mengklaim bahwa serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Sumber: MEMO)
[VIDIO]
Author Guy Aviad, who wrote a book about Hamas, spoke to Channel 12 and said there are currently no signs of breaking or retreat from Hamas.
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) January 6, 2024
According to Aviad, Hamas insists on unity and refuses to negotiate until a complete ceasefire is in place pic.twitter.com/8U9eaBpV2r