Omon-Omon Bansos
KABAR mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati muncul di tengah rencana pemerintah jorjoran mengucurkan bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Menurut narasumber TEMPO, Sri Mulyani tak mendukung politik dinasti Jokowi. Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, kini menjadi calon wakil presiden Prabowo.
Pencalonan Gibran disebut-sebut berdampak pada penggunaan duit negara untuk bantuan sosial yang akan dikucurkan ke masyarakat. Sri Mulyani disebut telah menyampaikan sikapnya kepada Jokowi.
Seorang koleganya bercerita, Sri Mulyani juga merasa ditekan oleh Presiden Jokowi untuk mengalokasikan duit negara buat bansos. Kolega Sri Mulyani itu menuturkan, pembahasan soal penyaluran bansos dikebut setelah MK melalui putusan yang dibacakan pada 16 Oktober 2023 membuka jalan bagi Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden.
Narasumber yang sama mengatakan, pada bulan itu, Jokowi meminta Sri Mulyani menyiapkan bantuan El Niño sebesar Rp 500 ribu per bulan untuk setiap penerimanya. Namun Sri Mulyani tak menyetujui rencana itu karena bakal membebani keuangan negara. Akhirnya disepakati besaran nilai bantuan itu Rp 200 ribu per bulan.
Dalam konferensi pers yang digelar Rabu, 25 Oktober 2023, Sri Mulyani menyatakan bantuan langsung tunai El Niño mencapai Rp 7,52 triliun. Dana itu akan disalurkan ke 18,8 juta keluarga hingga akhir tahun. “Kami berikan untuk menambah daya beli mereka,” ujar Sri Mulyani ketika itu.
Sri Mulyani juga menganggarkan dana bantuan beras pada Desember 2023 sebesar Rp 2,67 triliun. Bantuan beras sebanyak 10 kilogram per kepala itu akan dibagikan untuk 21,3 juta orang. Bantuan serupa dikucurkan oleh pemerintah pada Maret-Mei 2023 dengan total anggaran Rp 7,9 triliun dan Rp 8 triliun untuk periode September-November 2023.
Kini masa penyaluran semua bantuan sosial dan pangan itu diperpanjang pemerintah hingga Juni 2024.
Keputusan perpanjangan masa penyaluran bantuan pangan berupa beras itu diketok dalam rapat kabinet pada Senin, 6 November 2023.
“Bantuan diperpanjang sampai Juni,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan seusai rapat.
Guru besar pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, menyebutkan istilah bantuan El Niño tak tepat lagi disalurkan saat ini. Sebab, El Niño yang memperpanjang musim kemarau telah berakhir. Indonesia pun kini telah memasuki musim hujan. “Petani juga sudah mulai menanam padi,” tutur Andreas.
Kabar Sri Mulyani didesak oleh Jokowi untuk mempercepat penyaluran anggaran bansos hingga pemilihan presiden putaran kedua berakhir pada Juni 2024 juga sampai ke DPR.
“Saya dengar informasi itu,” ucap Wakil Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai NasDem, Syarief Abdullah Alkadrie, pada Selasa, 16 Januari 2024.
Syarief menyarankan agar bansos dikucurkan setelah pemilihan presiden rampung. Sedangkan anggota Komisi Sosial DPR dari PDIP, Esty Wijayanti, mengatakan pengucuran bansos yang dimulai awal tahun terbilang tak wajar. Biasanya bansos diberikan mulai Maret. Pada awal tahun, pemerintah mengurus administrasi pengucurannya.
Esty menyebutkan percepatan dan perpanjangan masa penyaluran bantuan pangan El Niño hingga Juni 2024 tak melalui persetujuan DPR.
(SELENGKAPNYA di Majalah TEMPO, Minggu, 21 Januari 2024)