Program Penataan Kampung Jakarta Raih Gold World Habitat Awards 2024
Program penataan kampung di Jakarta menyabet penghargaan Gold World Habitat Awards 2024. Kemenangan ini diumumkan organisasi nirlaba interasional yang berupaya menyediakan rumah layak bagi semua orang, World Habitat, pada Kamis, 4 Januari 2024.
Melalui rilis di laman resminya, World Habitat menyatakan program tersebut memenangkan penghargaan ini berkat kisah inspiratifnya mengenai ketahanan masyarakat dan aksi kolektif.
"Kisah inspiratif mereka telah membuat mereka mendapatkan Gold World Habitat Award, sebuah pengakuan bergengsi atas solusi perumahan yang inovatif dan efektif yang mendorong inklusi sosial dan pembangunan berkelanjutan," tulis lembaga itu.
Upaya komunitas kampung itu dinilai telah menghasilkan pencegahan penggusuran, pemulangan keluarga yang diusir ke rumah mereka, dan perubahan peraturan kota yang melindungi seluruh warga kampung dari penggusuran paksa.
World Habitat tak menyebutkan secara spesifik program apa yang dimaksudkan. Namun dalam keterangannya, mereka menyinggung program ini diadvokasi oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta, Rujak Center for Urban Studies (pendirinya Mbak Elisa Jkt -red) dan Urban Poor Consortium. Ketiga lembaga ini aktif mengadvokasi program Kampung Susun Akuarium di Penjaringan Jakarta Utara.
Program hak rumah rakyat berikan ruang untuk warga mengadvokasi diri
Direktur Global dari The Shift sekaligus juri World Habitat Awards 2024, Leilani Farha, menyebut program ini sebagai proyek luar biasa yang memberikan ruang bagi warga untuk melakukan advokasi bagi perubahan hukum dan politik yang signifikan. Proyek penataan kampung ini, kata Leilani, berakar kuat pada pendekatan hak asasi manusia dengan fokus pada perubahan sistemis, keterlibatan masyarakat, dan jaminan kepemilikan lahan.
“Ini adalah aspek-aspek mendasar dari hak atas perumahan. Saya menyadari bahwa keterlibatan masyarakat sering kali tidak terpusat pada pekerjaan perumahan, sehingga saya sangat terkesan dengan aspek proyek ini,” tutur Leilani.
Sementara itu, Kepala Eksekutif World Habitat, David Ireland, menyebut proyek Hak Perumahan di Jakarta berhasil membangun kepercayaan masyarakat berisiko dan membekali mereka dengan alat, pengetahuan, dan jaringan solidaritas. Menurut David, hal tersebut menjadi hal yang masyarakat butuhkan untuk menuntut hak perumahan yang menjadi hak mereka.
Kampung Susun Akuarium merupakan program perumahan yang diresmikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2021. Warga di wilayah yang dulunya bernama Kampung Akuarium itu sebelumnya sempat tergusur dari pemukimannya di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2016. Setelah mengalahkan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta setahun berselang, Anies Baswedan kemudian membangun pemukiman susun di wilayah tersebut yang kemudian disebut sebagai Kampung Susun Akuarium. (TEMPO)
Selamat! Sebuah pengakuan global yang layak didapat bagi semua yang telah terlibat. https://t.co/H7cCi0WA3i
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) January 4, 2024
Harus diakui bahwa Pak Anies menghabiskan 5 tahun di Jakarta dengan baik dan baru kemudian maju menjadi Calon Presiden ketika masa jabatan sebagai Gubernur selesai 5 tahun bukan 3 atau 2 tahun.
— sapa kawan (@roomkost) January 4, 2024
MasyaAllah.. barokallahu fiikum yang sudah kerja keras, kerja nyata membangun perkampungan di Jakarta jadi lebih baik.
— Ira Samsudin (@IraSamsudin) January 4, 2024
Prestasi p Anies di akui Internasional 👍👍👍
— Untuk Indonesia Sejahtera (@meditegal) January 4, 2024
Terima kasih Pak Anies karena selalu terus membuka ruang diskusi dengan rakyat miskin kampung kota, dan berani membuat berbagai terobosan di kota sesulit dan “seangkuh” Jakarta, serta tetap mengikuti kaidah2 yg berlaku. https://t.co/rOSKY2slSA
— Elisa (@elisa_jkt) January 4, 2024