Yang Ditunggu...
Oleh: Ustadz Budi Ashari
Seperti yang sudah pernah kita bahas bahwa dia tidak akan muncul kecuali di tangannya ada data detail dengan bukti yang biasanya telah disebar sebagiannya untuk seluruh dunia.
Abu Ubaidah muncul kembali untuk meringkas semua capaian para mujahid selama 10 hari perang darat kedua (hari ke-65 perang) yang semakin menakjubkan, dengan kerugian Israel yang semakin memalukan dan menghinakan. Dan para mujahid yang berhasil kembali dengan selamat ke markaz mereka setelah menghancurkan tentara Israel dan kebodohan mereka.
Pemandangan sebuah seminar di Kuwait dihentikan sementara untuk menayangkan langsung kalimat Abu Ubaidah (atas).
Salah satu data menarik yang disampaikan Abu Ubaidah adalah semakin besarnya kehancuran pasukan Israel, ketika mereka berani memasuki daerah Gaza selatan. Jumlah korban mati dan terluka yang rata-rata kritis dari pasukan Israel, setiap harinya semakin berlipat ganda.
Helikopter yang biasanya dengan angkuh membombardir Gaza, kini mondar-mandir mengangkuti tentara mereka yang kritis. Adapun yang mati sudah direlakan jadi bangkai mengotori tanah suci para mujahid.
Korban yang sangat banyak ini justru berbanding terbalik dengan senjata dan jumlah pasukan yang semakin banyak disebar dari utara sampai selatan. Di tengah berita yang mereka sebarkan di semua media tentang capaian mereka di Gaza. Dan Abu Ubaidah kembali menyuguhkan data yang menghapus dusta semusim dengan data dan kalimat sesaat yang membangkitkan.
Tentu ini mengherankan, apa yang sebenarnya terjadi. Si pemilik senjata super canggih dan pasukan dalam jumlah sangat besar dengan posisi sebagai penyerang, porak poranda di tangan kelompok-kelompok kecil para mujahid dengan senjata yang diproduksi di level UMKM Gaza.
Jenderal Tunisia Brigjen Taufik Didi menjelaskan:
"Korban yang berlipat-lipat jumlahnya hasil dari pasukan khusus dari kelompok pejuang yang mulai masuk di berbagai wilayah pertempuran.
Saya pernah menyaksikan siaran langsung channel Israel di mana seorang jurnalis yang ada di dalam salah satu tank menayangkan tank yang ada di hadapannya hancur dihajar rudal anti tank. Dan ini ditayangkan secara langsung di masyarakat Israel.
Para pejuang membiarkan mereka masuk dulu, kemudian ketika tank harus berhenti, atau pasukan mereka masuk ke sebuah gedung, maka jadi sasaran empuk para pejuang yang sangat ahli dalam strategi seperti ini."
Maka ada baiknya kita mulai kenalan dengan pasukan-pasukan kelompok pejuang Gaza terbesar; Al Qassam,
Al Qassam membagi pasukannya menjadi 5 batalyon sesuai pembagian wilayah Gaza:
1. Batalyon Utara
2. Batalyon Gaza
3. Batalyon Tengah
4. Batalyon Khan Yunis
5. Batalyon Rafah
Di dalam setiap batalyon terdapat beberapa kompi.
1. Batalyon Utara terdiri dari 7 Kompi di antaranya:
A. Kompi Beit Hanun
B. Kompi Beit Lahiya
C. Kompi Al Khulafa (Mukhayyam Jabaliya)
D. Kompi Jabaliya Balad
E. Kompi khusus
Kelebihan batalyon ini:
- Kuat secara militer
- Mempunyai rudal berat
- Mempunyai pasukan laut
- Mempunyai senjata pasukan terjun payung
2. Batalyon Gaza terdiri dari 7 kompi, di antaranya:
A. Kompi Ar Ridhwan
B. Kompi Asy Syujaiyya
C. Kompi Az Zaitun
D. Kompi khusus
3. Batalyon Tengah terdiri dari 5 kompi, di antaranya:
A. Kompi Deir Balah
B. Kompi Breij
C. Kompi Al Mafazi
4. Batalyon Khan Yunis terdiri dari 6 kompi
Pertempuran dari jarak nol terfokus di Bani Suhela, Zanna, Qarara dan Abasan yang merupakan kompi-kompi terpenting dari Batalyon Khan Yunis.
5. Batalyon Rafah terdiri dari 5 kompi, di antaranya:
Batalyon khusus, walaupun belum terlibat masuk dalam pertempuran. Rafah sendiri seluas 151 KM persegi dengan 750.000 penduduk. Dengan perpindahan masyarakat dari Khan Yunis ke Rafah, jumlah ini bisa meningkat menjadi 1.300.000 penduduk.
Pertempuran yang sangat besar dan sengit menyisakan kekhawatiran kita terhadap para mujahid; bagaimana kah keadaan mereka, masih sanggup kah mereka?
Abu Ubaidah pun tampil dan tidak membiarkan itu menggerogoti hati kita,
"Saya ingin menenangkan kalian semua, bahwa para mujahidin dalam keadaan baik, barisan mereka solid, masih ada ribuan mujahid yang menunggu giliran mereka untuk terjun bertempur."
Kemudian dengarkan pesan Abu Ubaidah melalui Surat Maryam: 84
فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا
Jika kita terjemah bebas:
"Jangan kamu tergesa-gesa mengharap mereka kalah, sesungguhnya kita hanya tinggal menghitung hari saja.!"
Ah...Abu Ubaidah
Satu bernilai umat.