TUH KAN... GIMANA ISTANA GAK DEG-DEGAN... Elektabilitas Anies-Muhaimin Terus Naik, Diprediksi Lolos Putaran Dua

[PORTAL-ISLAM.ID]  TUH KAN... GIMANA ISTANA GAK DEG-DEGAN... Elektabilitas Anies-Muhaimin Terus Naik, Diprediksi Lolos Putaran Dua...

DAN "mimpi buruk" Pilgub DKI 2017 bisa jadi bakal TERULANG....

Di Pilgub DKI 2017, Ahok yang menang di putaran pertama, Anies runner up. Tapi di putaran kedua, Ahok kalah, Anies yang menang.

"Mimpi buruk" Pilgub DKI 2017 ini pernah disampaikan peneliti senior CSIS yang waktu heboh dia bersikeras agar Pilpres 2024 jangan sampai ada 3 capres, tapi harus cuma 2 capres saja, karena kata dia kalau 3 capres maka kejadian Pilgub DKI 2017 bisa terulang.

----

Survei LSI: Prabowo-Gibran ke Putaran Dua, Lawan Masih Samar

Lembaga Survei Indonesia (LSI) hari ini, Minggu (10/12/2023, merilis hasil survei terbaru.

Hasilnya: 

Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas 45,6 persen.
Disusul Ganjar-Mahfud 23,8 persen.
Dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.

"Kalau kita melihat data ini, kalau pemilunya Desember 2023, maka tidak bisa satu putaran," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam jumpa pers secara daring, Minggu (10/12/2023).

"Yang pasti data ini menunjukkan yang masuk putaran kedua adalah Prabowo. Tapi, siapa yang mendampingi Prabowo di putaran kedua? Kita tidak tahu apakah Anies ataukah Ganjar," lanjut dia.

NAMUN... dari segi tren, suara Ganjar-Mahfud menurun, sedang Anies-Muhaimin naik. 

Survei LSI sebelumnya Ganjar-Mahfud 26,1 persen, sekarang jadi 23,8 persen.
Sedang Anies-Muhaimin sebelunnya 19,6 persen, sekarang jadi 22,3 persen.

Jika tren ini berlanjut hingga hari H, maka Anies-Muhaimin yang paling berpeluang lolos ke putaran dua menghadapi Prabowo-Gibran.

Survei LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Anies-Muhaimin Makin Menguat

Menurut survei nasional yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 3-5 Desember 2023, Responden yang sebelumnya belum memilih cenderung beralih ke Prabowo, sementara suara Ganjar mengalami penurunan. Anies-Muhaimin tetap mengalami kenaikan suara.

Djayadi menjelaskan bahwa mayoritas responden memilih Anies-Muhaimin karena mereka menginginkan adanya perubahan.

"Perbedaannya mencolok dengan Anies-Muhaimin, yaitu soal ingin perubahan. Masyarakat tampaknya masih membelah ketiga pasangan ini menjadi dua bagian, pasangan yang melanjutkan kepemimpinan sekarang dan pasangan yang akan melakukan perubahan," ujar Djayadi.

(Sumber: CNNIndonesia, Suara)

Baca juga :