Ternyata ada ya yang beginian di Indonesia…? Seburuk-buruknya jaman pak Harto gak boleh yang kayak gini ada di Indonesia

Ternyata ada ya yang beginian di Indonesia ya…?

Seburuk-buruknya jaman pak Harto gak boleh yang kayak gini ada di Indonesia...

Ini malah diresmikan pejabat....

----------

Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara, didirikan oleh Warga Negara Indonesia berdarah Yahudi, Yaakov Baruch. 

Museum ini dibangun pada Oktober 2021 dan diresmikan pada 27 Januari 2022.

Lokasi Museum Holocaust ini berada di Tondano, Minahasa. Letaknya di Sinagoge Sha'ar Hashamayim. Ini juga menjadi Museum Holocaust pertama di wilayah Asia Tenggara.

Peresmian Museum Holocaust dihadiri beberapa pejabat setempat. Mulai dari Bupati Minahasa Royke Octavian Roring, Wakil Gubernur Sulut, hingga Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel.

Baruch punya dua alasan mendirikan Museum Holocaust di Minahasa. Dalam wawancara dengan VOA Indonesia, Baruch mengaku alasan pertama membuat musem tersebut guna mengenang keluarga dari neneknya yang memang menjadi salah satu korban Holocaust.

Neneknya merupakan wanita Yahudi Belanda yang kemudian menikah dengan lelaki Indonesia. Alasan kedua Baruch mendirikan Museum Holocaust karena sikap anti-Yahudi di Indonesia yang semakin berkembang.

"Saya ingin menegaskan bahwa itu tidak benar. Orang-orang Indonesia boleh saja membenci Israel, tapi tidak boleh membantah sejarah pahit dan kelam suatu bangsa (Yahudi). Dengan adanya Museum Holocaust ini, saya ingin menunjukkan rasisme dan kebencian itu nggak bisa ditoleransi sama sekali," kata Yaakov seperti dikutip dari VOA Indonesia.

MUI Menolak

Sementara Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Amirsyah Tambunan mempertanyakan maksud didirikannya Museum Holocaust itu.

"Nah, kemudian timbul pertanyaan, itu bangsa Nazi dari Jerman kok ujug-ujug membuat museum Holocaust. Ini maksudnya apa?" kata Amirsyah, saat ditemui di Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/2/2022).

Amirsyah menilai, pembangunan Museum Holocaust tidak tepat dibangun di Indonesia.

"(Pembangunan) itu di Indonesia tidak tepat, tidak relevan. Buat saja di Jerman. Karena itu kan sikapnya tokoh Jerman namanya Nazi, kok tiba-tiba dibuat di Indonesia, untuk apa?" kata Amirsyah.

"Dan di Indonesia tidak cocok, di Indonesia itu Pancasila, sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang menghargai nilai kemanusiaan, kesemestaan, kecintaan. Jadi tidak boleh dipertontonkan dalam bentuk pameran atau museum yang seperti itu," tegasnya.


Baca juga :