Oleh: Erizal
Hasan Nasbi pernah kalah taruhan dengan Sunny Tanuwidjaja. Hasan seorang polster (pemilik lembaga survei), sementara Sunny Ring 1 Anies Baswedan, pernah sebagai kader PSI dan mantan orang dekat Ahok. Belakangan istilahnya diperbaiki. Bukan taruhan, tapi saling memberikan hadiah.
Dalam kalkulasinya, Hasan yakin Anies tak akan dapat tiket maju Capres. Bukan karena akan dijegal, tapi mustahil menyatukan tiga partai waktu itu; NasDem, Demokrat, dan PKS. Maka, kalau Anies dapat tiket, Hasan akan memberi Sunny Alphard, begitu sebaliknya.
Perlu digarisbawahi bahwa Hasan dan Sunny ini berkawan, bukan bermusuhan. Ini sekadar seru-seruan saja. Menguji keyakinan sekaligus keberanian. Dan kita tahu hasilnya Anies dapat tiket. Tapi Hasan tak salah, Anies memang tak maju dengan tiga partai itu. PKB "menggelicik".
Peta politik benar-benar berubah. Taruhan kalkulasi itu tak terlalu didetailkan. Pokoknya asal Anies dapat tiket, maka Hasan kalah dan Sunny menang. Taruhan kalkulasi yang terlalu berani dari Hasan, kalau tak memakai kata bego, karena jelas-jelas menguntungkan Sunny.
Baru-baru ini, Muhammad Qodari, yang kini dipanggil Mr Q, secara berseleroh mau bertaruh dengan Eep Saefulloh Fatah, soal hasil survei pada Pilpres 2024 ini. Dua-duanya polster, tapi seolah-olah punya data yang berbeda dan tentu saja, hasil yang berbeda. Eep merasa lebih oke.
Ia survei dengan puluhan ribu responden, sementara Mr Q survei hanya dengan 1200 responden saja. Tapi Eep tak pernah membuka hasil survei yang sebenarnya dengan alasan belum diizinkan oleh pihak penyuruh survei, sementara Mr Q tiap survei, selalu dipublikasi.
Karena itu Mr Q menantang Eep taruhan senilai Alphard perihal ini. Tapi belum dijelaskan detail taruhannya. Apakah Prabowo-Gibran menang? Atau Prabowo-Gibran menang satu putaran? Atau Pilpres dua putaran, tapi yang menang yang nomor 2 seperti Pilgub DKI lalu. Agaknya Eep ingin betul Anies menang, bukan Prabowo.
Belum terdengar Eep menanggapi tantangan dari Mr Q itu. Ia masih asyik merahasiakan hasil survei puluhan ribu responden itu, seolah itulah paling akurat. Padahal kata Mr Q, survei itu kayak orang cek darah. Mau setetes atau segayung, hasilnya akan tetap sama. Terserah.
(*)