Saham Starbucks mengalami rekor kerugian karena tren penjualan raksasa kopi tersebut menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Sahamnya turun 1,6% pada hari Senin, turun selama 11 sesi berturut-turut yang merupakan penurunan terlama sejak debut publik Starbucks pada tahun 1992.
Secara total, kemerosotan ini telah menghapus 9,4% nilai pasar Starbucks, atau penurunan hampir $12 miliar (Rp 180 triliun).
#Boycott
👇👇