Ibnu Taimiyah dalam Jami' Masa`il yang ditahqiq Uzair Syams jilid 5 hal. 300 (lihat ss di atas)....
فمن تَركَ الجهادَ عذَّبه الله عذابًا أليمًا بالذُّلّ وغيره، ونَزَعَ الأمرَ منه فأعطاه لغيره، فإن هذا الدين لمن ذَبَّ عنه
"Siapa yang meninggalkan jihad maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang pedih berupa kehinaan dan lainnya. Allah cabut kekuasaan dari mereka yang meninggalkan jihad dan memberikannya kepada yang lain. Sesungguhnya agama ini akan diberikan kepada yang membelanya."
ومتى جاهدت الأمَّةُ عدوَّها ألَّف الله بين قلوبها، وإن تركتِ الجهادَ شغَلَ بعضَها ببعض
"Jika umat ini melawan musuh mereka maka Allah akan menyatukan hati mereka, tapi kalau mereka meinggalkan jihad maka Allah akan menyibukkan mereka satu sama lain."
***
Maka bila jihad telah menjadi wajib 'ain (seperti berjihad di Palestina yang dijajah Israel) lalu ditinggalkan niscaya mereka akan ditimpa kehinaan berupa penguasaan musuh terhadap mereka.
Kebanyakan yang meninggalkan jihad karena wahn (cinta dunia dan takut mati) tapi berkedok/berdalih/beralasan kondisi lemah, padahal jumlahnya 2 milyar, punya puluhan skuadron pesawat tempur dan tanknya kalau dikumpulkan semua negara lebih dari 5 ribu tank siap tempur. Anggaran milyaran dolar, lalu ngaku lemah seperti periode Mekkah?
Situ waras?
(Oleh: Ustadz Anshari Taslim)