Semanggi Solo, Dari Sarang Maksiat Jadi Pusat Laskar Islam

Semanggi, Dari Remang Ke Terang

Oleh: Ustadz Ihsanul Faruqi

Jumat kemarin, kembali berkunjung ke kota Solo memenuhi undangan di daerah Semanggi tepatnya di masjid al-Ikhlas. Sebelum sampai ke tempat acara, kudapatkan cerita yang sangat menarik dari panitia tentang wilayah yang terkenal 'angker ini.'

Semanggi beberapa tahun lalu dikenal sebagai daerah hitam dengan nuansa maksiat yang pekat. Kalau diumpama, apa yang pernah Sunan Ampel omongkan tentang Molimo di sini ada semua. Mulai dari main/judi, madon/prostitusi, maling/mencuri, mabok dan madat bahkan tambah satu lagi musyrik. Pokoknya asal sebut Semanggi, langsung orang mikirnya adalah sentra maksiat.

Lalu perubahan besar terjadi di tahun 2003-an. Dimulai ketika ada seorang ustadz membuka pengajian di sana. Pengajian kecil-kecilan itupun membesar dan meraih banyak simpati warga yang memang sudah jengah dengan stempel buruk terhadap wilayahnya. Bukan sekadar kajian ilmu, gerakan ishlah berkembang menjadi gerakan hisbah (gerakan amar ma'ruf nahi munkar).

Wajah Semanggi pun berubah 180 derajat. Dari daerah remang-remang maksiat menjadi daerang yang terang benderang oleh cahaya islam. Saking benderangnya Semanggi dikenal sebagai basis kelompok islam 'garis keras' karena gerakan hisbahnya. Semanggi ini menjadi sentra pergerakan laskar Islam solo dan sekitarnya.

Gerakan hisbah yang dilakukan aktivis Islam Semanggi bisa dikatakan Sukses besar. Dengan izin Allah, kejahatan penyakit masyarakat (maksiat) bisa ditekan sedemikianrupa. Dan karena gerakan hisbah ini sering terjadi pergesekan dengan preman setempat.

Gerakan hisbah ini menjadi semacam brandmark yang begitu melekat. Namun di sisi lain para aktivis Islam Semanggi punya banyak sekali kegiatan sosial kemasyarakatan. Seperti mereka punya gerakan 'DAPUR UMMAT' di mana mereka memasak rutin dalam jumlah besar lalu makanan siap saji diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Mereka juga punya ketanggapan luar biasa dengan isu-isu kaum muslimin yang teraniaya. Bukan hanya turun ke jalan untuk memberikan dukungan tapi juga aktif menggalang dana. Seperti jumat kemarin, dalam acara untuk Palestina, panitia berhasil menggalang dana 20 juta. Jumlah yang terhitung besar untuk kondisi warga dengan taraf ekonomi biasa saja.

Nah ana baru ngerti bahwa yang disebut masjid Al-Ikhlas ini adalah bangunan baru. Sebelumnya ia hanyalah berupa musholla kecil. Karena kegiatan keislaman yang semakin semarak, sementara tempat kurang representatif warga berinisiatif untuk membangun masjid baru dengan lahan yang lebih luas. Walhamdulillah, proyek ini sudah berjalan 70 %.

Nah kali ini ana ajak antum semua untuk bisa ikut menggenapi kekurangan bangunan masjid al-Ikhlas ini. Mudah-mudahan di bulan Ramadhan ini, masjid ini sudah bisa difungsikan sepenuhnya. InsyaAllah pahala amalan antum bisa maksimal, karena kegiatan keislaman memang sudah makmur sebelumnya.

Bagi yang ingin membantu secara langsung bisa ke lokasi dengan alamat Semanggi rt 05/Rw 5 Solo. Dan bagi yang transfer bisa ke rekening BSI dengan nomer 4443443334
AN. MASJID ALIKHLAS MOJO

Cp: 085100873061 (Abu Hanif)

Atau bisa dicek di akun resminya Masjid Al Ikhlas Semanggi

(Barakallahu fikum)

*fb
Baca juga :