Saat ini, para pakar Israel dan Amerika mulai merumuskan puzzle yang "hilang" bagaimana Hamas bisa menyerang dan berperang setangguh ini:
1. Dana dari Turki dan Qatar, digunakan untuk membeli bahan baku senjata, lalu membuatnya sendiri di bawah tanah. Dana ini juga untuk wara-wiri ke berbagai negara.
2. Mereka bisa bebas pergi ke berbagai negara tanpa terlacak, karena disediakan paspor dan identitas palsu oleh Turki, dan Malaysia, sehingga tak bisa dikejar Mossad. Tahun 2020, Israel pernah sangat berang pada Turki karena memberikan paspor pada anggota Hamas agar bebas ke manapun.
3. Bertahun-tahun mereka lakukan itu, dan menyempurnakan senjata. Suriah, Iran, dan Yaman adalah tiga negara terbesar memberikan sejumlah kecil roket karena sulitnya blokade, dan juga memberikan blue print aneka senjata untuk dikembangkan sendiri. Lalu, Rusia dan Korea Utara juga ikut memberi blueprint dan model senjata.
4. Latihan perang dilakukan di Iran dan Malaysia, sementara pabrik senjata besar isunya dibangun di Sudan, atas perusahaan yang diberi saham oleh Iran.
5. Di lapangan, saat bertempur ada kesaksian tentara Israel yang mendengar instruksi atau kode perang dalam bahasa Rusia. Kenapa bisa tahu? Mungkin karena di tengah mereka ada tentara bayaran Ukraina yang tahu taktik perang ala Rusia.
6. Sisanya, karena ini semua sulit dibuktikan dan para pengamat hanya bisa menduga, kita tunggu saja.
(Risalah Amar)