PERTAMA DAN GAGAL
Oleh: Ustadz Budi Ashari
Ini video yang sudah disebarkan oleh Al Qassam tentang upaya Israel membebaskan salah satu tentara mereka yang ditawan sejak 7 Oktober.
Upaya pembebasan dilakukan jam 2.30 pagi (Jumat kemarin, 8/12/2023).
Menggunakan cara licik atas nama kemanusiaan, pasukan Israel membawa mobil ambulance.
Pakar militer dan strategi, Mayjen Fayiz Ad Duwairi, menyebut bahwa itu ambulance milik palang merah, jika benar itu palang merah artinya palang merah adalah bagian tak terpisahkan dari Israel.
صور حصلت عليها الجزيرة لما قالت كتائب القسام إنه إفشال لعملية تحرير جندي إسرائيلي أسير اليوم#حرب_غزة #الأخبار pic.twitter.com/IuA613Cu7l
— قناة الجزيرة (@AJArabic) December 8, 2023
Tapi upaya pembebasan itu berhasil digagalkan, tentara yang ditawan akhirnya mati (foto atas) dan tubuhnya masih dikuasai Al Qassam, senjata-senjata milik tentara Israel terlihat di video yang menandakan bahwa sebagian mereka pasti menjadi korban mati dan terluka. Pemerintah Israel hanya mengakui ada beberapa tentara mereka yang terluka dan kita sudah terbiasa dengan cara Israel memberitakan.
"Ini upaya yang pertama sejak 62 hari perang. Mereka mengelabuhi dengan upaya kemanusiaan, tetapi Al Qassam waspada dan segera terjadi tembak menembak. Al Qassam sudah mengumumkan peristiwa ini sejak awal, sementara Israel mengumumkan belakangan. Israel gagal dalam semua makna," ujar Mayjen Fayiz Ad Duwairi.
Mayjen Fayiz Ad Duwairi mengatakan secara psikologis, video ini mempunyai dampak yang paling kuat bagi Israel. Mengapa?
"Karena ini adalah upaya pembebasan tawanan untuk pertama kalinya sejak 62 hari perang. Dan mereka gagal bahkan tawanan mati dan jasadnya masih ada di Al Qassam, beberapa tentara yang membebaskan juga mati dan sebagian terluka. Jika video ini disaksikan oleh masyarakat Israel, maka memberi dampak besar. Karena ini upaya gagal dan pendekatan yang gagal. Ini lebih besar efek kehancurannya di badingkan dengan kehancuran tank-tank mereka."
Adapun link video penyerangan Al Qassam terhadap tentara Israel di atas, Mayjen Fayiz juga memberikan penebalan penjelasan tentang salah satu tentara Al Qassam yang masih berjuang dengan kepala dibalut yang menunjukkan bahwa kepalanya terluka, "Dia mengabaikan lukanya, karena dia sangat yakin dengan yang diperjuangkannya demi membela negeri, kemuliaan dan kehormatan umat, bukan hanya untuk Gaza."
Di sisi lain, belum pernah ditayangkan satu pun video semisal ini dari pihak Israel. Hanya ada satu video tentang penyerbuan tentara Israel di sebuah sekolah pengungsian.
Mayjen Fayiz kembali mengomentari video israel, "Produksi filmnya jelek yang menunjukkan bahwa itu hanya propaganda."
Di video terlihat tembakan tentara Israel seru. Tapi gambar hanya memperlihatkan tentara Israel yang memberondong peluru ke satu arah. Bahkan secara suara tembakan tidak terdengar sama sekali suara tembakan yang berbeda, menunjukkan tidak ada balasan tembakan apa pun. Dan sampai video selesai tidak jelas siapa dan apa yang ditembak.
Israel semakin kehilangan cara untuk berbohong. Setidaknya, mereka yang menguasai media internasional harus belajar membuat sekadar video dokumentasi ke media jihad Al Qassam.
Pasti beda kualitas; yang satu media jihad sementara yang lain media dongeng demi uang.
[VIDEO]