[PORTAL-ISLAM.ID] Berita yang membuat Tel Aviv dan Washington menangis: Pembunuhan pemimpin kelompok Blackwater Amerika (Tentara Bayaran) yang berpartisipasi dalam perang Gaza, Jenderal John Carter, dan 8 rekannya di sebuah terowongan palsu yang diledakkan pada mereka pada Senin pagi (18/12/2023).
Seperti diketahui, Israel melibatkan tiga jenis tentara dalam Perang Gaza. Pertama, tentara reguler yang terlatih, yang mayoritas dibasmi Hamas pada serangan 7 Oktober, dari Batalion Golani dan lain-lain.
Kedua, tentara cadangan dari wajib militer, mereka inilah yang kerap menjalankan tugas-tugas dasar seperti penyisiran, pasang tenda, dan lain-lain, dan, bertingkah alay sambil tiktokan dan jadi bahan tertawaan dunia.
Ketiga, adalah para mercenaries (Tentara Bayaran) yang ditarik Amerika dari Ukraina. Mereka menyerang tanpa peduli siapa musuhnya, dan hanya menjalankan tugas sesuai dengan siapa yang membayarnya. Mereka ini lebih kuat dari IDF, tapi motivasi perangnya bukan untuk menang, melainkan semata bayaran.
Jadi teringat perang Badar. Susunan tentara Makkah di bawah kepemimpinan Abu Jahal juga mirip seperti 3 komponen tentara Israel ini.
Ada Bani Makhzum yang sangat bernafsu menggilas kaum muslimin, ada juga Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumah dan Utbah bin Rabiah dari Bani Abdu Syams, yang terpaksa ikut perang karena didesak Abu Jahal. Pasukan mereka berperang hanya setengah hati.
Ada juga orang yang sekadar dibayar, seperti Al-Ash bin Hisyam adik Abu Jahal, yang ikut perang gantikan Abu Lahab, dengan jaminan bahwa semua utangnya akibat judi dinyatakan lunas oleh Abu Lahab itu.