Pangkal Kerusakan Masyarakat, Pemimpin atau Rakyatnya?
Ibnu Taimiyah rahimahullah termasuk yang berpandangan bahwa rusaknya ummat karena rusaknya pemimpin. Terbukti dalam ungkapannya yang tertulis dalam kitabnya Majmu' Fatawa jilid 10 hal. 354-355.
Ungkapan tersebut adalah ketika beliau mengatakan,
وَمَعْلُومٌ أَنَّهُ إذَا اسْتَقَامَ " وُلَاةُ الْأُمُورِ " الَّذِينَ يَحْكُمُونَ فِي النُّفُوسِ وَالْأَمْوَالِ اسْتَقَامَ عَامَّةُ النَّاسِ
"Sebagaimana diketahui bahwa jika para pemimpin yang berwenang mengatur perkara jiwa dan harta ummat ini lurus, maka rakyatnya pun akan lurus."
Kemudian Ibnu Taimiyah berdalil dengan ucapan Abu Bakar yang ada dalam Shahih Al-Bukhari ketika seorang wanita bernama Zainab bertanya kepadanya, "Sampai kapan kita akan berada dalam perkara yang baik ini setelah dulu kita dijajah masa jahiliyyah?"
Maka Abu Bakar menjawab,
بَقَاؤُكُمْ عَلَيْهِ مَا اسْتَقَامَتْ بِكُمْ أَئِمَّتُكُمْ
"Selama para pemimpin kalian lurus."
Itu ada dalam Shahih Al-Bukhari nomor 3834.
Kemudian Ibnu Taimiyah melanjutkan,
وَكَذَلِكَ مِنْ جِهَتِهِمْ يَقَعُ الْفَسَادُ
"Demikian pula sebaliknya dari arah merekalah (ulul amri) datangnya kerusakan."
Lalu dia menyebutkan atsar (perkataan) sahabat bahwa yang ditakutkan di umat ini ada tiga yaitu tergelincirnya orang alim, perdebatan orang munafik, dan para pemimpin yang sesat.
Apakah ini berbenturan dengan beberapa teori yang mengatakan bahwa "mendapat pemimpin zalim adalah akibat perbuatan rakyat yang zalim juga"?
Sebenarnya tidak berbenturan, justru saling mendukung, dan salah satu kezaliman rakyat itu adalah ketika dia tidak peduli dan pasrah saja dipimpin orang zalim tanpa berusaha mengubahnya dengan cara yang diarahkan oleh syariat.
Hanya saja bagi orang yang berakal tentu dia mampu berpikir seorang yang baik apakah dia harus menjadi rakyat jelata biar dapat pemimpin yang baik, ataukah dia harus jadi pemimpin agar bisa membuat rakyat jadi baik?
Rakyat jelata mana mampu membubarkan tempat maksiat, tapi seorang pemimpin yang bertakwa bisa melakukannya dengan kekuasaan yang dia miliki. Dengan syarat rakyat yang merasa baik ini tadi juga harus berani pasang badan membelanya, bukan membiarkannya dibully orang kafir dan munafik.
(Ustadz Anshari Taslim)