Menyerang Anies secara rasis = tak punya argumen
Saat Anda menyebut Anies dengan sebutan yaman, onta, wan abud, wan toa, wan aibon, dan sebutan lain yang sejenis, pada hakikatnya menunjukkan bahwa Anda tak punya argumen untuk menyerang Anies sehingga hanya bisa menunjukkan kebencian.
Anda boleh tak suka Anies. Anda boleh tak memilih Anies. Anda juga bebas untuk tak setuju dengan program yang disampaikan Anies saat berkampanye. Namun saat Anda sudah menyerang etnisnya, Anda sudah menunjukkan bahwa Anda tak lagi bicara untuk kepentingan negara ini, melainkan hanya menyampaikan kebencian.
Apapun etnis seseorang, jika dia cinta Indonesia dan ingin membuat Indonesia lebih baik, maka dia layak kita dukung. Tak peduli dia batak, dayak, betawi, papua, bugis, atau dari suku apapun, semua sama.
Bahkan misal etnisnya bukan asli Indonesia, misal dia bule, arab, tionghoa, india atau afrika, kalau memang bagus ya harus kita katakan bagus.
Masih menilai seorang calon pemimpin dari etnisnya adalah cara berpikir manusia primitif yang masih banyak terbawa hingga sekarang.
Dan selama Anda masih memakai sebutan rasis kepada Anies, tak usah muluk-muluk bicara tentang kepentingan bangsa. Pemikir bangsa ini tak akan mungkin dilahirkan dari orang-orang rasis seperti itu.
Berdiskusilah dengan argumen. Bukan dengan kebencian.
(By Hasyim Muhammad)
"Menyerang Anies secara rasis = tak punya argumen"
— Hasyim Muhammad (@hasyimmah) December 17, 2023
Saat Anda menyebut Anies dengan sebutan yaman, onta, wan abud, wan toa, wan aibon, dan sebutan lain yang sejenis, pada hakikatnya menunjukkan bahwa Anda tak punya argumen untuk menyerang Anies sehingga hanya bisa menunjukkan…