KREDIT SYAR’I ATAU BELI CASH TANPA UTANG?

KREDIT SYAR’I ATAU BELI CASH TANPA UTANG?

Memang ada mas kredit yang dibolehkan dalam Islam?

Ada dong, asal bener akadnya tanpa riba (utang dengan tambahan bayar bunga).

Begini ilustrasinya:

KREDIT SYAR’I

Pak Haji Saiful terkenal sebagai pedagang sukses yang dermawan, dari toko kelontong, ternak sapi, kebun tebu, distributor pupuk, hingga jual beli kendaraan. Beliau paham fiqh muamalah, tidak ada akad riba dalam jual beli yang dijalaninya.

Jono pengen punya motor agar bisa kuliah dan bekerja, dia datang ke dealer motor Haji Saiful.

“Kamu pengen motor apa Jon?” tanya pak Haji.

“Honda saja pak, yang baru kalau bisa, saya sudah bawa uang DP 3 juta pak.”

“Saya ada stock motor baru nih, harga barunya 18 juta. Kalau kamu mau akad kredit saya jual 22 juta ya.. saya ambil untung 4 juta, boleh kamu angsur 2 tahun setelah dikurangi DPmu..” lanjut pak Haji. 

“Kalau saya macet bayarnya sebelum 2 tahun pak?”

“Saya gak akan kenakan denda Jon, tapi kalau 3 bulan kamu gak ngangsur kita sepakat motor ini dijual, dan hasilnya untuk membayar kekurangan cicilanmu itu.. bagaimana setuju?” 

“Siap pak Haji.. “ 

Akad jual beli kredit syar’i pun terjadi.

Kalau yang mengandung riba gimana mas?

Kamu mau beli motor honda, datang ke dealer, lalu kamu diarahkan ke leasing. Akad terjadi dengan leasing dalam bentuk utang uang dengan bunga berlipat ganda. Uangnya ditransfer leasing ke dealer, baru motornya bisa kamu bawa pulang. Telat bayar sehari kena denda, gak bayar kena sita, dilunasi cepat kena pinalti. Triple kick! Di fatwa MUI no 1 tahun 2004 akad leasing seperti ini diharamkan, ada ribanya. Nih bisa dibaca disini 👇 


ALIRAN CASH ANTI UTANG

Kalau si Joko beda dengan Joni, dia sangat takut dengan semua yang berbau utang. Walau akadnya syar’i.

“Itu pesan dari orang tua saya mas, beli apapun harus cash, ada uangnya, bayar sekarang, bawa pulang. Walau jual beli kredit tanpa riba dibolehkan dalam Islam, tapi membuat saya gak nyaman karena tetap punya beban tanggungan, memakai barang yang belum lunas. Saya memilih sabar, nabung & ikhtiar lagi. Punya uang 5 juta daripada untuk DP motor baru, saya pilih beli motor bekas harga segitu banyak di dealer atau jual beli online.”

Mmm begitu yaa..

“Saya juga ingat sebuah hadist dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, beliau bersabda: jangan membuat diri kalian yang dalam keadaan aman, menjadi tidak aman. Para sahabat bertanya, apakah itu wahai Rasulullah? Itulah utang.” 

Sudah paham bedanya? Kamu pilih yang mana? 

(BY Saptuari Sugiharto) 

Baca juga :