Kalian dapat apa? Cuma Amplop coklat? Aku dong Rubicon

Kalian dapat berapa ??
Uang dalam amplop coklat atau paket sembako lengkap ??

Kalian dapat apa...??
Duit duaratus rebu dan kaos gratis yang bahan-nya bisa diterawang dan nembus pandang ??

Aku dooong.
Dapat Rubicon.

Yaa...kan tugasku berat.
Harus sogok sana sogok sini.
Malah harus nutupin malu juga saat ada Ulama yg bersih yg gk mau uang sogokan.

Jadi kami itu bagi tugas.
Saya sebagai dukun, berusaha membujuk para ustadz dan ulama.
Sedangkan yang lain bergerilya bagi bagi hadiah dan paket beras ke rakyat jelata....

Iya sihhh....
Hampir seluruh Plt kepala daerah pasti dikerahkan sama mang Owi.
Bahkan hansip dan pramukapun sudah diarahkan untuk berpihak kemana.
Bahkan hansip yg masih aktifpun sibuk jadi team hore kami.
Tahukan ???
Iya itu yg tampak pas di acara debat pertama.

Tapi tenang saja.
Kami pasti punya alasan dan pembenaran untuk itu.
Haaallaahhh....itumah masalah kecil.
Menculik dan menghilangkan nyawa saja kami sudah biasa.
Apalagi hal cetek macam itu.

Hihihi...
Lihat noh.
Orang nyebarin pidio (pake p) bapak saat mengumbar luapan emosinya.
Sekarang diuber.
Kamimah jago soal uber menguber. Culik menculik.
Camkan ituh.

Namun...
Yaitu....
Kami masih merasa ngeri dan gk tenang.
Karena kami tahu kami curang dan bermain kotor.
Kami tahu dan kami sadar dengan putusan MKMK soal si Samsul saja, memang itu sudah salah dan cacat.
Tapi mau apalagi...kami ngebet banget ingin menang.

Kalau kami gk curang.
Mana ada kesempatan buat menang.

Ehhh..
Tahu nggak kenapa sekarang kami bully UAS ???
Karena aslinya kami menharapkan UAS akan mendukung kami.
Tapi kami hanya dapat dukun yg disebut Dus...eh Guz.
Dan Ustadz Abu Janda.

Kami sebenarnya malu dan hina harus satu gerbong dengan Abu Janda yg kelakuanya dulu kami gk suka. Dia sering hina agama kami.
Tapi sekarang kami harus peluk dia, karena dia dukung bapak.

Sama Dus Fitnah pun asalnya kami benci, apalagi saat dia menyerang dan membully seorang Ustadz soal Wayang itu lho...
Atau kasus kasus yg lain.
Tapi sekarang kami harus manut sama dia.
Karena dia berpihak pada bapak.
Habis mau apalagi ??
Kami sudah gk punya harga diri.

Kalaupun sekarang misal Fir'aun hidup dan dukung bapak. Kami akan bilang Firaun adalah raja infrastructure. Karena dia bisa membangun pyramid, sphinx, korus, kore, sanctuarium dll.

Sama seperti saat kami benci Jokowi dan anak anaknya.
Kami benci Jokowi karena menjadi sumber amburadulnya bangsa.
Kami tahu dia tukang tipu, bohong dan ingkar janji.
Kami benci Gibran karena kasus kucuran dana eM eMan buat bisnisnya. Kami benci karena sifat plintat plintutnya...

Tapi karena sekarang mereka mendukung bapak.
Maka kami anggap mereka adalah keluarga dewa.
Yang tanpa cela.

Kami malu sebenarnya mendukung orang yg gk bermutu.
Kami merasa hina sekarang bapak diatur keluarga boneka.
Tapi kami bisa apa??
Kesian bapa yg ngebet ingin berkuasa.
Dan kami ingin ikut bersorak gembira walau sesaat.
Karena kami tahu.
Kami tidak dapat rubicon.
Kami tidak dapat apapa.
Malahan jualan online atau lapak mulai sepi karena sebagian pelanggan meninggalkan sebab beda pilihan.
Malahan sama temenlah kami masih sering :
Pinjam dulu Seratus...!!!

Tiga Kontestan.
Dua Kalah.
Satu Yang Menang.

*gambar sekedar illustrasi dari dukun hedon yg dapat rubicon*

(BY Danke Soe Priatna)

Baca juga :