IKN Kota Yang Ndak Jelas, Ibarat Pesan Es Teh Anget

[PORTAL-ISLAM.ID]  Aktivis tata kota mbak Elisa Sutanudjaja (pendiri Rujak Center for Urban Studies) menanggapi soal Proyek IKN.

๐Ÿ”ปIKN itu produk palugada (apa yang lu mau, gw ada).

◼Dia perlu gimmick: bahwa di IKN itu 80% mobilitas transportasi umum dan aktif, agar dapat justifikasi “kami sedang bangun kota ideal”. 

◼Perlu jualan teknologi “taksi terbang” dll, agar appealing (menarik) ke investor.

◼Perlu masukin 10 mins city, agar kalahkan Paris. 
(10 Minutes City/kota 10 menit - berarti mendukung mobilitas aktif seperti berjalan kaki dan bersepeda ke simpul transportasi umum maupun fasilitas umum seperti perkantoran, komersial, rumah sakit, dan sekolah.)

◼Padahal kalau melihat rencana desainnya, mulai dari lebar jalan yang saingan sama landasan pesawat, densitas (kerapatan) bangunan, tersebar-sebar dimana-mana dan bahkan desain istana negara serta kondisi lingkungan, hal yang diatas pastinya saling bertolak belakang dengan prinsip mobilitas aktif dan “10 mins city”.

๐Ÿ”ดAkhirnya jadi kota gak jelas. 

๐Ÿ”ตKarena itu ndak heran di Januari 2022, Menteri Bappenas klaim bakal ada landasan space X. ๐Ÿคญ

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡
Baca juga :