Di sinilah tempat tinggal Imam Syafi'i hingga ia berumur 2 tahun di Gaza

GAZA TANAH KELAHIRAN IMAM SYAFI'I

Di sinilah tempat tinggal Imam Syafi'i hingga ia berumur 2 tahun di Gaza. Putrinya kemudian dimakamkan di sini ketika dia kembali ke Syam (Palestina). Secara historis, ini adalah tempat di mana Al-Qur'an dan Sunnah dipelajari.

Ketika ayah Imam Syafi'i meninggal dunia, ia masih kecil sehingga ibunya melakukan perjalanan jauh dari Gaza ke Makkah agar ia bisa menjadi ulama. Dia hidup dalam kemiskinan ekstrem namun dia menghafal Al-Qur'an pada usia 7 tahun, lebih dari 2000 hadis pada usia 10 tahun, dan termasuk salah satu ulama terhebat di dunia saat masih sangat muda. Semua ini karena ibunya yang membesarkannya sendirian dalam kemiskinan dan kelaparan hanya berharap agar putranya menjadi pelayan bagi agama Muhammad ﷺ ini.

Ketika Imam Syafi'i mengunjungi Yaman, orang-orang memberinya begitu banyak kekayaan yang bisa bertahan selama bertahun-tahun, namun ia memberikan semuanya sebagai sedekah. Ketika kembali ke rumah, dia memberitahu ibunya tentang uang tersebut dan ibunya berkata, "Wallahi, jika kamu membawa kembali satu dirham pun, saya tidak akan pernah mengizinkan kamu memasuki rumahku!" 

Ketika Imam Syafi'i sedang membutuhkan, beliau akan mengirimkan muridnya kepada Nyonya Nafisah, cicit Rasūlullāh ﷺ agar dia dapat mendoakannya. Murid tersebut tidak akan kembali kepada imam kecuali ia akan sembuh. Beliau terkenal menulis, 'Wahai Keluarga Nabi ﷺ, cintamu telah dijadikan kewajiban oleh Allah dalam Al-Qur'an...' 

Semoga Allah merahmati saudara-saudara kita di Gaza demi Keagungan Al-Qur'an, Cahaya Sunnah, dan perlindungan para 'ulama, awliya dan orang-orang shaleh ummat ini.
(Sheikh Muhammad Aslam)

Baca juga :