3 PESAN SHEIKH AHMAD YASSIN YANG DIAMALKAN HARI INI OLEH PARA PEJUANG HAMAS

Oleh: Faisal Lohy

Dalam sebuah forum halaqoh Harakah Al-Muqawamah Al-Islamiyyah (Hamas), pendiri Hamas Syeikh Ahmad Yassin menyampaikan tiga perkara yang harus dipersiapkan generasi pejuang Muslim untuk menjadi martir sejati, membangun peradaban, membangun kehidupan dan meraih kemenangan.

Tiga pesan beliau tersebut, telah diamalkan dengam baik oleh para muridnya yang tergabung di Hamas. Mereka menjadi martir sejati, cerdas dan sulit terkalahkan.

Pertama, kuatkan Iman. Dengan Iman yang kuat, para pejuang memiliki kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada dunia dan se-isinya. Kecintaan ini akan melahirkan semangat membara di dada untuk berjihad membela kemulian Islam dan kaum muslimin. Memberikan rasa kebahagiaan abadi berjuang di jalan Allah meskipun harus lepas harta dan nyawa dari badan.

Keimanan yang kuat membuat para pejuang mengerti. Bahwa manusia adalah Makhluk Surga. Dunia hanyalah persinggahan. Diantara sekian banyak jalan pulang menuju Surga, Rasulullah telah menunjukan dua jalan pulang paling baik: Jihad dan Dakwah.

Dalam jalan Jihad dan Dakwah, konsekuensinya hanya dua. Hilang Nyawa berarti Syahid. Jika Allah menentukan kemenangan, maka hidup dalam kemuliaan.

Syeikh Ahmad Yasin mengutip:

Pada waktu perang Badar, Umair bin Al-Hammam Al-Anshari mendengar Rasulullah berkata kepada para sahabatnya:

“Demi Allah yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, siapa pun yang berperang melawan kaum musyrikin pada hari ini, dengan hati yang sabar dan niat yang tulus, dengan gagah berani dan tidak pengecut, kemudian dia terbunuh, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga."

Umair lalu bergumam: “Wah..wah”, suatu ungkapan kekaguman.

Rasul bertanya: “Mengapa kamu terkagum-kagum seperti itu wahai Ibnu Al-Hamam?”

Umair menjawab: "Bukankah jarak antara aku dan surga hanya satu langkah maju, aku berperang melawan mereka kemudian aku terbunuh?"

Jawab Rasulullah: “Ya.” Pada waktu itu, di tangan Umair ada setangkai kurma yang akan dimakannya, lantas dia berkata kepada dirinya sendiri: “Apakah aku harus menunggu sampai habis makan kurma ini? Ah terlalu lama." Maka dibuanglah kurma itu dari tangannya dan segera bergegas ke medan perang.

Pesan kedua, dengan ilmu. Syeikh Ahmad Yassin mengatakan, seorang muslim tidak boleh menjadi manusia bodoh, jauh dari ilmu, dan dekat kepada kejahilan.

Ilmu adalah akar langkah ibadah, sumber utama kebaikan. Sebaliknya kebodohan adalah sumber semua bencana, akar dari segala hal yang mengerikan.

Sebagaimana Hadits Nabi SAW:

"Dunia ini terlaknat, terlaknat pula segala apa yang ada di dalamnya, kecuali zikir kepada Allah serta sarana untuk berzikir, orang yang berilmu, dan orang yang menuntut ilmu.” (HR. Tirmidzi)

Imam Ali Bin Abi Thalib berucap:

"Tiada musuh yang lebih berbahaya dibandingkan kebodohan. Seseorang akan memusuhi apa yang tidak ia ketahui."

Dengan berilmu, ketika berjihad melawan penindasan, para pejuang dituntut untuk memahami 6 hal yang di-disyariatkan oleh Allah dan Rasulullah:

Cara dan tujuan Jihad wajib jelas dan mulia. Pertempuran hanya diperbolehkan kepada pasukan musuh yang memerangi bukan membantai penduduk sipil. Perang wajib dihentikan bila pihak lawan telah menyerah dan memilih damai.

Selanjutnya, melindungi tawanan perang dan memperlakukannya secara manusiawi. Memelihara lingkungan, tidak membunuh binatang tanpa alasan, membakar pohon, merusak tanaman, mencemari air dan sumur, dan merusak rumah atau bangunan. Terkahir, menjaga hak kebebasan beragama para agamawan dan pendeta dengan tidak melukai mereka.

Semua ketentuan berjihad ini, diaplikasikan dengan baik pejuang Hamas. Syaikh Ahmad Yasin berhasil mendidik mereka menjadi pahlawan tangguh yang memahami, bahwa Jihad selain untuk mempertahankan diri, pada hakikatnya jihad adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, mensucikan qalbu, memberikan pengajaran yg memukul sarag sadar semua manusia: bahwa Islam itu mulia dan tinggi. Tidak ada satupun yang lebih mulia dan tinggi daripada Islam.

Pesan ketiga, akhlak mulia. Orang yang hidup tanpa akhlak dan etika adalah orang yang tidak punya nilai sedikit pun dalam kehidupan.

"Kebaikan adalah pekerti luhur, sementara dosa adalah sesuatu yang meresahkan hatimu, dan kau tidak ingin orang melihatnya.” (HR. Muslim)

Akhlak mulia adalah navigasi menuju kehidupan sejahtera. Jalan untuk menjalin interaksi dengan sesama manusia meskipun dalam keadaan berperang.

Hamas berhasil menunjukan Akhlak Mulia. Dengan rasa sabar tanpa zalim menjaga kehormatan para tawanan. Memperlakukan mereka dengan adil dan beradab. Sebaliknya, para pejuang berani tanpa takut hilang nyawa menghancurkan militer zionis.

Sebaliknya, militer Zionis menunjukan sumber akhlak tercela, kebodohan, kezaliman, syahwat, dan amarah menjadi tontotan mayoritas masyarakat dunia yang kini mengutuk kebiadaban genosida mereka. Mereka begitu ciut nyali, takut mati hingga kalah telak dihajar Hamas. Bisanya hanya bantai warga sipil, siksa dan bunuh tawanan, hancurkan pemukiman, bom rumah sakit.

Sungguh mulia dan berhasil Syeikh Ahmad Yassin mendidik para pejuang Hamas. Mereka tumbuh menjadi generasi tangguh, kuat iman, kaya ilmu dan sarat dengan akhlak mulia. Ketiganya membantu Hamas dan warga Palestina meraih kemenangan dan membebaskan Palestina dan Baitul Maqdis (Al-Quds) yang diberkahi. Insya Allah. Kemenangan itu sudah di depan mata.

Pesan terakhir Syeikh Ahmad Yassin: "Seluruh tanah yang ada di Palestina dan Baitul Maqdis adalah tanah umat Islam di seluruh dunia, tanah Palestina adalah tempat Isra Miraj Rasulullah SAW. Tidak ada seorang pun, apakah dia raja, penguasa, siapa saja, yang boleh menggadaikan tanah ini sampai tibanya hari kiamat. Tanah Palestina adalah tanah kaum muslimin."

(*)

Baca juga :