Oleh: Ustadz Dr. Nandang Burhanudin
Di Mesir, selalu saja terselip kisah orang baik. Ada seseorang yang menabungkan gajinya, menghabiskan hidup dan kelelahannya selama delapan tahun, kira-kira 100 bulan. Ia terus dan mungkin melakukan lebih dari satu pekerjaan, seperti kebiasaan orang Mesir di masa sulit saat ini. Lalu ia kumpulkan upah demi upah, gaji demi gaji, hingga setara sebatang emas batangan seberat lima puluh gram.
Awalnya, emas LM 50 gram itu hendak dijadikan uang muka pembelian rumah, baginya dan keluarganya. Namun tragedi Gaza datang, perang pecah, dan rakyatnya sangat menderita, sehingga sosok yang tidak kami kenal, dan hanya Allah saja yang mengenalnya, menguatkan tekadnya, mengikhlaskan niatnya, dan memutuskan untuk menyumbangkan semua miliknya, dan seluruh harta benda yang telah ia kumpulkan dari hasil jerih payah, penderitaan hidupnya, untuk kepentingan Mersal Foundation, sehingga dapat menjangkau masyarakat di Gaza.
Pria itu berkata dalam suratnya (lihat gbr di atas): “Saya memberikan sumbangan yang besar (bagi dirinya) ini dengan keyakinan bahwa apa yang Allah berikan lebih baik dan lebih kekal.”
Demi Allah, jual beli itu bermanfaat, sedekahnya melimpah, dagangannya menguntungkan, pahalanya terkabul, dan pahala keringatnya terijabah, dan semua rumah di dunia ini tidak sebanding dengan harga sejengkal pun di surga! Allah Akbar, Tuhan maha besar, karena hati seperti ini, dada seperti itu, dan manusia seperti ini.
Sayangnya, orang-orang baik di Mesir, dikebiri hak bernegaranya oleh agen Zionis Nazi Israhell (As Sisi).