JADI... ada kelompok tertentu yang tersinggung dengan istilah ZIONIS MENGAJI, merasa ditujukan kepada mereka, dan menyebutnya sebagai bentuk TAKFIRI (mengkafirkan sesama muslim).
***
Zionis itu istilah ideologi politik, jadi tidak otomatis takfir jika dinisbatkan pada orang. Istilah zionis arab, kristen zionis, muslim zionis, itu sdh sering dipakai di media, yang sering mengamati diskursus israel palestina pasti sering menemukan topik ini sejak dari dulu kala.
Esensi dari laqob muslim zionis itu adalah muslim tapi berpemahaman ala zionisme atau muslim tapi kata dan perbuatannya sama secara khas pandangan zionis atau menyokong pandangan zionis. Secara teologis, lazim dari laqob itu adalah menuduh yang disebut sebagai berwala, tawalli atau condong pada zionis, atau tasyabbuh. Dan kita tahu bahwa tidak setiap orang yang dituduh bertawalli dan bertasyabbuh pada kekafiran atau kefasikan itu dituduh jatuh dalam kekafiran.
Tidak semua orang tersinggung dengan ini. Di barat, misalnya, sebagian politisi muslim atau sebagian cendikiawan liberal muslim ada yang dengan bangga menyebut dirinya muslim zionis, ya karena ekosistem sosial politiknya menguntungkan disebut dengan itu. Di nusantara, walhamdulillah akal sehat masyarakat secara umum masih terjaga sehingga disebut dengan julukan muslim zionis atau semisalnya masih berkonotasi negatif.
Terlepas dari konotasinya, cukup fokus saja pada esensinya, benarkah yang dituduh masuk kategori yang diwakili oleh julukan tersebut? Bukan balik menyerang bahwa pengucapnya adalah takfiri. Sebab tidak nyambung antara qaul dengan lazimul qaul yang didakwa. Bahkan tuduhan lazimnya menjuluki itu dengan mentakfir adalah gambaran yang terus berulang bahwa yang mengatakan tersebut lemah dalam kaidah-kaidah ushul maupun dalam waqi sekaligus.
(Pdjatmiko)