[PORTAL-ISLAM.ID] Masalah IKN (Ibu Kota Negara) di Penajam Kalimantan menjadi salah satu sorotan di Pilpres 2024.
Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan tujuan IKN untuk pemerataan pembangunan tidak nyambung, justru pembangunan IKN akan membuat ketimpangan dengan kota/daerah sekitarnya. Anies menjelaskan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan maka harusnya SEMUA KOTA di Indonesia ditingkatkan (di-upgrade), bukan 1 kota yang bernama IKN.
Pernyataan Anies Baswedan ini mendapat respons dari warga Kalimantan.
"jujur sebagai anak kalimantan asli gw cuman mau bilang... gak papa IKN gak lanjut asal proyek sampingannya kayak pembangunan jalur kereta, jalan tol, pelabuhan dan perbaikan jalan tetap lanjut...," ujar akun @gara_nam.
Harapan dari warga Kalimantan ini kemudian ditanggapi oleh salah seorang Jubir AMIN, Prof. Sulfikar Amir, yang merupakan profesor dari Nanyang Technological University, Singapura.
"Betul banget. bukan ibukota yg dibutuhin kalimantan, tapi pembangunan infrastruktur yg merata, pendidikan yg berkualitas dan terjangkau, dan industri2 ramah lingkungan yg menciptakan jutaan lapangan pekerjaan. sambil jalan, hutannya kita rawat dg bener," ujar Prof. Sulfikar Amir di akun twitternya @sociotalker, Jumat (24/11/2023).
👇👇
betul banget. bukan ibukota yg dibutuhin kalimantan, tapi pembangunan infrastruktur yg merata, pendidikan yg berkualitas dan terjangkau, dan industri2 ramah lingkungan yg menciptakan jutaan lapangan pekerjaan. sambil jalan, hutannya kita rawat dg bener. https://t.co/rdayTHZeD7
— Joel Picard (@sociotalker) November 24, 2023