[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Satria Julian mengaku diintimidasi seseorang yang tak dikenal ketika menanyakan soal kasus Wadas di Jawa Tengah kepada calon presiden Ganjar Pranowo. Ganjar merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah ketika kasus Wadas bergulir.
"Saya hajar kamu, ingat muka saya," kata Satria menirukan intimidasi dari orang tersebut, Kamis, 23 November 2023.
Peristiwa itu, menurut Satria, terjadi usai acara uji publik dan dialog terbuka di Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Kamis pagi, 23 November 2023.
Hal ini berawal ketika Satria yang mengaku tak mendapatkan kesempatan bertanya dalam dialog itu kemudian mengejar Ganjar yang akan meninggalkan lokasi.
Satria menyatakan sempat melontarkan pertanyaan soal Wadas kepada Ganjar yang langsung masuk ke dalam mobil. Sayangnya pertanyaan tersebut tak mendapat jawaban dan dia justru mendapatkan intimidasi.
"Orangnya pakai baju putih," kata Satria menjelaskan sosok yang mengintimidasinya.
Satria menilai perlu menanyakan kasus penambangan batuan andesit di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah karena ada pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dia menyebut Komnas HAM juga telah memanggil Ganjar, tetapi tidak menghadiri undangan itu.
Diusir dari lokasi uji publik
Rekan Satria, Mochamad Balda, juga mengaku sempat mendapatkan larangan untuk mengikuti acara uji publik itu.
Balda yang berencana menyatakan sikap dan meminta klarifikasi dari Ganjar Pranowo soal kasus Korupsi E-KTP mengaku diusir dari lokasi uji publik oleh seorang dosen.
"Terlepas dari bantahan atau pembelaan beliau (Ganjar). Pertanyaan kami kepada beliau sederhana, siapa lagi yang membantah hal tersebut selain Pak Ganjar sendiri?" kata dia kepada Tempo.
Balda juga ingin meminta klarifikasi dari Ganjar soal dokumen Pakta Integritas Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso yang sempat viral di media sosial usai OTT KPK.
Dalam dokumen pakta integritas itu, Pj Bupati Sorong menyatakan siap memperjuangkan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Sorong pada Pilpres 2024.
Balda menyatakan diusir oleh seorang dosen karena dinilai tidak menjaga sikap dan murwah kampus itu. Dia mengaku menyesalkan pengusiran itu karena dia mengaku ingin menanyakan hal itu tanpa ada perintah dari siapa pun.
"Hanya mengkritisi permasalahan yang ada di negeri ini. Karena yang kami yakini bahwa diskusi publik yang diselenggarakan hari ini bertujuan untuk memperlihatkan kualitas pasangan calon saat pemilu 2024 nanti," kata dia.
Pantauan Tempo di lokasi, Satria dan mahasiswa lainnya memang sempat terlibat cek-cok dengan petugas keamanan yang berjaga. Beberapa petugas keamanan mendorong Satria untuk menjauh dari Gedung Cendekia yang menjadi lokasi uji publik yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu.
Tanggapan dari rektor
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma'mun Murod Al-Barbasy irit bicara ketika Tempo meminta konfirmasi. Dia hanya berkomentar sedikit lalu pergi.
"Siapa yang mengintimidasi?" kata dia sembari berjalan dan menegaskan dirinya tidak ingin berkomentar.
PP Muhammadiyah menyelenggarakan dialog dan uji publik terhadap seluruh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkompetisi pada Pilpres 2024.
Selain Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, PP Muhammadiyah sebelumnya sudah menggelar dialog dan uji publik terhadap pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Rabu kemarin di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Sementara dialog dan uji publik terhadap pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka baru akan digelar pada Jumat besok di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
(Sumber: TEMPO)