Ulama Banjar Serukan Umat Islam Bersatu Melawan Zionis dengan Perang Suci


AL-JIHAD WAS SALAM
(Jihad dan Perdamaian)

- Mengisahkan tentang Palestina dan Zionis

Buku ini ditulis pada tahun 1974 oleh Ulama Banjar, Syekh Muhammad Hasan Sa'id Banjar. Ia tumbuh dalam keluarga yang cinta ilmu. Mengenyam pendidikan di Madrasah Al-Falah Makkah. Kemudian kerja di Kedutaan Saudi Arabia di Kairo Mesir, sambil kuliah di Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Al-Azhar hingga meraih Syahadah 'Alimiyyah.

Selanjutnya ia menjadi Ketua Hakim Tinggi Mahkamah Syar'iyyah Saudi Arabia. Ia punya hubungan dekat dengan para pejabat negara seperti Presiden Mesir dan Raja Faisal. Raja Faisal pun mendukung kemerdekaan Palestina.
Banyak hal yang saya dapatkan setelah khatam membaca buku ini.

Penulisnya menyuguhkan sejumlah fakta historis, sosial, ayat-ayat Alquran dan Hadis, Injil dan Talmud tentang bagaimana sifat-sifat Yahudi. Juga komentar para tokoh dunia tentang Yahudi seperti Raja Faisal, Martin Luther, Paus Patikan, dll. Semua menyatakan Yahudi punya kepribadian yang sangat buruk.

Ternyata, bagi orang Yahudi, siapa yang menumpahkan darah selain golongan mereka itu berarti sedang mendekatkan diri kepada Tuhan. Mereka menganggap semua manusia sebagai hewan. Yang manusia hanya kaumnya saja.

Itulah sebabnya dengan mudahnya orang Yahudi membunuh mereka yang tak berdosa. Jangankan membunuh manusia biasa, Nabi-nabi mereka pun mereka bunuh. Mereka suka mengingkari janji. Suka membuat kerusakan di muka bumi.

Akhirnya, dalam buku yang diterbitkan Darul Fikri Al-Arabi ini, penulis menyerukan agar umat Islam bersatu melawan zionis dengan perang suci. Perang bukan untuk perang, tapi perang untuk menghadirkan keamanan dan kedamaian. Karena berbagai cara dan diplomasi perdamaian sudah ditempuh, namun tak kunjung berhasil, sementara korban penjajahan terus ada dan kian bertambah, maka jihad adalah solusinya dan suatu kewajiban bagi umat Islam.

Di dalamnya dimuat bagaimana seharusnya sikap seorang muslim. Harus saling bahu membahu, saling peduli terhadap muslim yang lain. 

Islam memperkenankan jihad, saat jiwa raga dan agama telah terancam, dan kondisi kita dizolimi. Di saat inilah letak keutamaan berjihad, bukan hanya diam tanpa bergerak sambil melihat saudara-saudara kita dibunuh hari demi hari.

Hal ini sebagaimana dulu Indonesia yang dijajah lama oleh Belanda, hingga akhirnya keluar fatwa resolusi jihad oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca.

Semarang, 9 November 2023

(Nur Hidayatullah)

Baca juga :