"Trend Non Muslim Baca Qur'an"
Oleh: Yuni Astuti
Memang selalu ada sisi baik dalam setiap peristiwa, kita menyebutnya hikmah. Saya baru tahu bahwa sekitar sebulanan ini sedang ada tren non muslim baca Qur'an.
Trend ini bukan tren seru-seruan tanpa makna. Tapi, mereka non muslim yang jadi penasaran dengan Islam setelah melihat genosida di Gaza.
Salah seorang dari mereka mengaku kagum pada warga Gaza yang meski dibantai demikian rupa oleh Israhell, dia tidak mendengar ungkapan seperti:
"Di mana Tuhan?"
"Kenapa Tuhan membuat kami begini?"
Namun yang didengarnya adalah "qulilhamdulillah!"
Ya, meski kondisi sudah ancur2an, warga Gaza tetap mengucap hamdalah. Hal itulah yang membuatnya penasaran "kok bisa?"
Dia mulai membaca dan menemukan ketertarikan dari situ. Ia juga mengaku kalau moodnya yang buruk tiba-tiba jadi baik setelah membaca Qur'an.
Dari sekian banyaknya non-muslim yang ikut tren baca Qur'an ini, saya tertarik sekali dengan Megan Rice. Cara dia membacanya itu penuh antusiasme, semangat dan mata berbinar-binar bahagia.
Dia masih non-muslim sekarang, tapi hidayah hanya soal waktu. Ia terlihat gembira membaca ayat-ayat yang menurutnya sangat sesuai dengan sains.
Dia takjub dengan disebutkannya teori BigBang dalam Qur'an, matanya berbinar dan dia langsung percaya bahwa ayat itu benar. Begitu pula ayat-ayat lainnya, seperti anak kecil menemukan harta Karun permen. Setiap pemirsanya mengoreksi, dia dengan senang hati menerima masukan itu.
Ada pula JackJackWild yang pendekatannya membandingkan Qur'an dengan Bible. Pada satu ayat tentang Adam&Hawa, ia sungguh terkejut melihat perbedaan redaksi penceritaan dalam kedua kitab tersebut. Dalam Qur'an, kisah Adam&Hawa memakan buah khuldi itu tidak ada kata menyalahkan Hawa, sementara dalam Bible, berbanding terbalik. Berdasar kitabnya itu, perempuan mengalami mens adalah akibat dosa Eve yang menjerumuskan Adam untuk memakan buah terlarang itu.
Kesimpulan dia adalah: Islam sangat memuliakan wanita.
Di satu sisi merasa bahagia, merinding sangat. Apakah sekarang tiba saatnya An-Nasr 1-2 terwujud nyata? Di sisi lain sedih juga. Kita yg sudah Islam dari lahir, apakah ketika membaca Qur'an, bisa seberbinar dan seantusias Megan?
(*)