𝐁𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐋𝐞𝐦𝐚𝐡 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐥-𝐖𝐚𝐡𝐧?
Oleh: Arsyad Syahrial
Di dalam sebuah riwayat, Rosūlullōh ﷺ mengatakan:
يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ ؟ ؛ قَالَ : بَلْ ، أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللهَ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهَ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ؛ فَقَالَ : قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا الْوَهَنُ ؟ ؛ قَالَ : حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
"Hampir saja ummat-ummat (yang kāfir & sesat -pent) mengerubungi kalian dari berbagai penjuru layaknya mereka berkumpul menghadapi makanan di atas nampan." ; Kemudian seseorang bertanya: "Katakanlah wahai Rosūlullōh, apakah kami pada saat itu jumlahnya sedikit?" ; Rosūlullōh ﷺ menjawab: "Bahkan kalian pada saat itu jumlahnya banyak. Akan tetapi kalian itu bagaikan buih kotoran yang dibawa oleh air banjir. Allōh akan menghilangkan rasa takut di hati musuh kalian, dan akan menimpakan kendalam hati kalian al-wahn." ; Kemudian seseorang bertanya: "Apa itu al-wahn?" ; Rosūlullōh ﷺ menjawab: "Cinta keduniawian dan takut mati."”
…...
Melihat postingan ngustad pesbuk gerombolan Neo Murji-ah ini, sungguh membuat saya miris melihat kerusakan àql dan àqīdahnya…
Bagaimana tidak…?
☠️ Oknum itu telah menjadi BuzzeRp gratisan para hukkām di negeri-negeri Àrab dengan memanipulasi kata mengaburkan makna sehingga manusia jadi tak bisa membedakan mana yang kondisi yang benar-benar lemah dengan mana kondisi yang terkena "al-wahn" (takut mati dalam berjuang menegakkan kebenaran karena cinta keduniawian).
Sebenarnya pola ngustad-ngustad gerombolan Neo Murji-ah PENDAKU Salafiyy ini sama, mereka semua mengganggap kaum Muslimīn saat ini semuanya ada dalam "periode Makkah" di mana saat itu Nabī ﷺ dan para Ṣoḥābat رضي الله تعالى عنهم utu dianggap ada dalam keadaan lemah. Persis yang diajarkan oleh ngustad-ngustad NII.
Dengan alasan "lemah" itu maka ia berusaha membenarkan kelakuan para penguasa negara Àrab (terkhusus Àrab Suȕdiyyah atau KSA) yang tidak membela ḤAMAS secara militer.
Lalu ia mengambil contoh Baginda Nabī ﷺ yang diam saat menyaksikan keluarga Àmār ibn Yāsir رضي الله تعالى عنهما sedang disiksa oleh Abū Jahal, di mana Beliau ﷺ tak bertindak apapun dan hanya mengatakan:
صَبْرًا آلُ يَاسِر ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّة
“Bersabarlah wahai keluarga Yāsir, tempat yang sudah dijanjikan bagi kalian adalah Syurga.”
Namun…
‼️ Ada satu kesalahan fatal dalam melihat cuplikan kisah Siroh Nabawiyyah tersebut, yaitu Àmār, ayahnya Yāsir ibn Ȁmir, dan ibunya Sumayyah bintu Ḳoyāṭ رضي الله تعالى عنهم adalah merupakan budak milik Abū Jahal Àmrū ibn Hiṡām. Sedangkan hukum perbudakan yang berlaku di Makkah ketika itu membuat Baginda Nabī ﷺ tak mampu berbuat apa-apa terhadap kekejaman Abū Jahal itu selain dari membeli budak-budak yang disiksa itu – itupun kalau tuannya mau menjual (contoh Abū Bakr aṣ-Ṣiddiq رضي الله تعالى عنه yang membebaskan Bilāl ibn Rabāḥ رضي الله تعالى عنه dari tuannya Umayyah ibn Ḳolaf).
Adalah CACAT PIKIR membandingkan kelakuan penguasa Àrab yang tak mau membantu ḤAMAS dengan diamnya Baginda Nabī ﷺ terhadap keẓōliman atas keluarga Àmār ibn Yāsir رضي الله تعالى عنهما.
❓ Bagaimana mana tidak cacat…?
ḤAMAS itu adalah pemerintahan de facto dan de jure di Ġaza, Palestina. Sedangkan Palestina adalah negeri kaum Muslimīn yang sedang dijajah oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell dengan rezim penguasa ultra apartheidnya.
Justru menurut "Hukum Dunia" yang berlaku sekarang yaitu "UN Charter" (Piagam PBB) negara-negara anggota PBB wajib menjaga perdamaian & keamanan internasional, menegakkan hukum internasional dan kepatuhan terhadap HAM, serta menjamin kebebasan mendasar bagi semua orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.
Apa yang dilakukan oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell itu jelas-jelas adalah pelanggaran berat terhadap HAM, thus UN Charter. Jadi secara hukum yang berlaku, TIDAK ADA alasan untuk diam terhadap kekejian oleh pemukim illegal Yahūdi Zionist Isra-Hell terhadap rakyat Filasṭīn.
Apalagi kalau ditinjau dari sisi Syariat Islām dan àqīdah al-walā’ wal-barō’. Bukankah:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ كَالْجَسَدِ
“Pemisalan kaum Mu’minīn itu adalah layaknya satu tubuh.”
Jadi TIDAK ADA juga alasan syar'i untuk tidak membantu Ḥ4M4S.
☠️ Menggunakan argumentasi "lemah" itu benar-benar konyol, hanya dikemukakan oleh orang-orang yang kebodohannya terhadap àqīdah ṣoḥīḥah maksimal.
Bagaimana tidak…?
❌ Lemah kok ya semakin KAYA RAYA para penguasa negara Àrab itu?
💰 Kekayaan keluarga penguasa Dubai itu mencapai US$ 150milyar (Rp 2.300trilyun) di mana Ṡaiḳ Muḥammad ibn Rōṡid al-Maḳtūm sendiri mencapai US$ 18milyar.
💰 Kekayaan keluarga Ālu Ṣobāh penguasa Kuwait itu mencapai US$ 360milyar (Rp 5.500trilyun).
💰 Sedangkan keluarga Ālu Suȕd penguasa Àrab Suȕdiyyah itu mencapai US$ 1,8trilyun (Rp 28.000trilyun), di mana kekayaan Salmān ibn Àbdul Azīz sendiri adalah US$ 18milyar. → lihat: https://tinyurl.com/3tat7r2v
Itu baru dari soal kekayaan, yang lain lagi adalah soal kekuatan militer.
❌ Lemah tapi KEKUATAN MILITERnya mampu perang di Yaman sejak 2015.
FYI pengeluaran KSA pada perang di Yaman itu pernah mencapai US$ 1milyar (Rp 15 trilyun) per pekannya. → lihat: https://tinyurl.com/mvmc5v46 ; atau US$ 200juta (Rp 300milyar) per harinya. → lihat: https://tinyurl.com/2k6zw62y
Antara tahun 2015 s/d 2019 belanja senjata KSA itu mencapai US$ 340milyar (Rp 5.250trilyun). → lihat: https://tinyurl.com/bdhwe6x5
Jadi kalau sekarang konflik di Yaman itu sudah berlangsung 8 tahun, ya hitung sendirilah sudah berapa ratus milyar US$ yang dibelanjakan oleh KSA untuk "perang"nya itu?
❓ Maka apakah itu bisa dikatakan sebagai "lemah"…???
You tell me…?
Jadi memang para penguasa negara Àrab itu "tidak bego", justru mereka sangat paham Geopolitik. Ditambah lagi si Setanyahu jelas-jelas bilang kepada para pemimpin Àrab: "If you want to protect your interests and your power, you must do only one thing: stay silent!" → lihat video Netanyahu di bawah...
☠️ Sungguh tulisan Kasur Ambruk ini hanya menunjukkan dirinya bodoh psikologi da`wah dan sama sekali tak bisa diharapkan untuk mendidik generasi muda kaum Muslimīn. Sebab ia hanya akan menanamkan "inferiority complex" kepada generasi muda Muslimīn terhadap orang kāfir, yang mana ini adalah salah satu bentuk "Talbīs Iblīs"…!
Naȕżubillāhi min żālik.
[VIDEO]
#Israel's Netanyahu: "I say to the Arab leaders, if you want to preserve your interests, you must do one thing... Remain silent." pic.twitter.com/hgZriXNu48
— Quds News Network (@QudsNen) November 12, 2023