"Siège de Nice" ~ Jejak Kejayaan Khalifah Utsmaniyyah di Prancis

𝐒𝐢𝐞̀𝐠𝐞 𝐝𝐞 𝐍𝐢𝐜𝐞

Ada monumen unik yaitu sebuah bola besi yang menghiasi sudut sebuah bangunan di Jalan "Catherine Ségurane" atau "Rue Droite", di Nice – sebuah kota wisata pantai Laut Tengah di selatan Prancis.

Bola besi itu sebenarnya adalah proyektil dari meriam kapal Daulah Ùṫmāniyyah yang ditembakkan ke kota Nice waktu pengepungan kota oleh pasukan Ùṫmāniyyah.

❓ Apa yang terjadi, kenapa sampai ada bangunan di Nice yang ditembak meriam kapal Daulah Ùṫmāniyyah?

Jadi pada tahun 1542-1546 Prancis sedang berperang dengan Heiliges Römisches Reich Deutscher Nation (Holly Roman Empire of German Nations), Spanyol, Inggris, dan Genoa. 

Raja Prancis, Francoys (Francis I) meminta bantuan kepada Sultan Daulah Ùṫmāniyyah, Suleiman I (Suleiman the Magnificent) untuk menyerang kota Nice – yang ketika itu dikuasai oleh Savoy, yang dibantu oleh Spanyol, Inggris, Genoa, dan Holly Roman Empire.

Sultan Suleiman I menjawab permintaan Francis I tersebut dengan mengirimkan Laksamana Khoiruddin Barbarossa (Heyreddin Barbarossa) yang berlayar dari Istanbul pada bulan Muḥarrōm 950 Hijriyyah (Mei 1543 Masehi) dengan 110 kapal tempur galleon dan 30.000 prajurit tempur. Armada Khoiruddin Barbarossa itu bergabung dengan pasukan, dipimpin oleh François de Bourbon, yang terdiri dari 50 kapal tempur galleon di Marseille.

Pasukan gabungan itu kemudian mendarat di daerah Villefranche, dan segera memulai pengepungan. 

Pertempuran yang terjadi sangatlah sengit, khususnya pada 15 Agustus 1543, dan akhirnya berhasil merebut kota Nice dari tangan Savoy, yang dipimpin oleh Duke of Savoy, Charles III, pada 22 Agustus 1543 (walaupun gagal merebut Kastil Château de Cimiez – akibat ketidakmampuan Francis I menyediakan amunisi mesiu yang memadai bagi pasukan Daulah Ùṫmāniyyah).

Setelah itu sepanjang musim dingin, Laksamana Ṣolaḥ Rīs dengan 110 kapal tempurnya (menggunakan kota Toulon sebagai pangkalan), menyerang pantai Spanyol dan Italia. Armada Laksamana Ṣolaḥ Rīs sempat menyerang Barcelona di Spanyol, dan Borghetto, Santo Spirito, Ceriale di Italia, dan mengalahkan angkatan laut gabungan Italia-Spanyol. 

Laksamana Khoiruddin Barbarossa kemudian dengan seluruh armada dan pasukannnya berlayar ke Genoa, dan bernegosiasi dengan Laksamana Andrea Doria* untuk membebaskan Turgut Reis. Andrea Doria itu salah satu admiral legendnya Italia, yang namanya hampir selalu disematkan ke flagshipnya italian navy.

Rangkaian Peristiwa ini dikenal dengan nama "Siège de Nice" (Pengepungan Nice).

(Arsyad Syahrial)


Baca juga :