SEMANGKA SIMBOL PERLAWANAN PALESTINA, Ini Kisahnya...

SIMBOL PERLAWANAN

Ketika mereka tak punya senjata. Ketika hanya batu dan pena yang tersisa, maka batu dan pena menjadi simbol perlawanan di Palestina.

Batu dan pena telah lama menjadi simbol perlawanan di Palestina. Batu merujuk pada "senjata" yang digunakan pada peristiwa intifada. 

Sedang pena digunakan untuk menggambar graffiti di sepanjang tembok penindasan yang membelah wilayah Palestine.

Grafiti menunjukkan pada dunia, rakyat Palestine akan terus berjuang. Tidak pernah ada kata menyerah. Sampai datang takdir Allah, seluruh tanah Palestine terbebaskan.

Ketika perang "Taufan Al Aqsha" meletus, ada simbol perlawanan lain yang kini tengah ramai di sosial media: semangka.

Bukan sesuatu yang baru sebenarnya, simbol seiris semangka pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada 1967 ketika Israel mulai mencaplok wilayah-wilayah Palestine.

Pada saat itu, Pemerintah Israel menjadikan pengibaran bendera Palestine di depan umum sebagai pelanggaran pidana.  

Untuk menyiasatinya, warga Palestine mulai menggunakan semangka sebagai simbol bendera. Bukan kebetulan semua warna yang terdapat di bendera Palestine ada dalam potongan buah semangka, putih, hitam, merah dan hijau.

Larangan pengibaran bendera itu kini telah dicabut, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo yang ditandatangani pada 1993.

Namun, inspirasi atas peristiwa itu mengemuka setelah intifada kedua pada 2007. Seniman Khaled Hourani menciptakan kisah semangka untuk buku berjudul "Subjektif Atlas Palestina". 

Pada  2013, ia membuat satu karya seni yang diberi judul "Warna Bendera Palestina". 
Karya seni ini kemudian dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia dan kembali mengemuka sejak 7 Oktober.

Dr Jamil al Qudsi ad-Duwaik, seorang pakar pangan dari Jordania, memberikan pendapatnya, bahwa  semangka disebutkan secara tidak langsung dalam Alquran dengan kata qitsa (قِثَّاۤ).

Sebagaimana tercantum dalam QS Al Baqarah: 61, 

مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا

"…. Yaitu dari sayur-mayurnya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan kacang adasnya, dan bawang merahnya ..."

"Kami melihat bahwa maknanya lebih luas, karena kalimat qitsa dalam bahasa itu yakni setiap makanan yang mengeluarkan suara apabila dimakan dan termasuk itu adalah semangka merah," jelas Dr Jamil al Qudsi ad-Duwaik.

Buah yang tumbuh di sepanjang wilayah Palestine dari Jenin sampai Gaza ini juga disebut dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi. 

Rasulullah SAW pernah makan semangka yang dicampur dengan ruthab (kurma matang yang masih basah) dan berkata, "Panas buah ini dinetralisasi oleh unsur dingin di buah ini."

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya "Ath-Thibb an-Nabawi", menyebutkan hadist ini sahih.

Di Indonesia, semangka juga menjadi buah yang mengobarkan semangat. Masih ingat kan, kata-kata yang sempat populer beberapa waktu lalu, “Semangkaaaaa….. semangat Kaka.”😀🍉

Yuk ah, kita ramaikan semangka di sosial media!

Jakarta, 02/11/2023

(By Uttiek)
Baca juga :