Sedikit ulasan, kenapa Abu Ubaidah bisa terkenal?
Oleh: Amar Risalah
Dulu saya menempuh studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Saat berteater dan analisis film:
Saya diajari cara memilih tone suara yang sesuai untuk karakter utama. Suaranya tidak boleh bass, tidak boleh tenor. Harus cukup jelas dan enak didengar.
Allah memang berkehendak: tone atau jenis suara Abu Ubaidah itu sangat sangat protagonis. Di banyak anime misalnya, jenis suara karakter utama yang ada tak jauh beda dengan Abu Ubaidah.
Agak tinggi, emosional, tetapi bukan bass. Analogi sederhananya, bandingkan antara suara Luffy dan Zoro, atau suara Naruto dan Sasuke. Karakter suara karakter utama selalu seperti itu.
Karakter suara semacam inilah yang membuat kalimat Abu Ubaidah mudah diingat dalam pikiran, sangat viralable, dan mewakili suasana "perang serta perjuangan".
Belum lagi, kalau bicara masalah diksi. Patut diketahui, pidato yang diterjemahkan hanya yang berisi poin saja.
Padahal, sisi megah pidato Abu Ubaidah ada pada bagian awal dan akhir, bagaimana beliau memuji kawan, dan menghantam musuh dengan kalimat bersayap yang tajam.
Kalimat itulah yang dirindukan orang Arab dan Islam dari pemimpin mereka, tapi justru disuarakan Abu Ubaidah!
[VIDEO]
كلمة الناطق باسم كتائب القسام: جاهزون للاستمرار في المواجهة والتصدي للعدو مهما بلغت مدة العدوان، وخسائر العدو البشرية لم تبدأ بعد إذا قرر المضي في عدوانه النازي#الأخبار #حرب_غزة pic.twitter.com/25XapvHEgL
— قناة الجزيرة (@AJArabic) November 23, 2023
