Satu Putaran versi Hendro
Oleh: Erizal
Hendropriyono bilang, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran. Kalaupun terjadi dua putaran, Prabowo-Gibran juga sudah siap dengan kondisi itu. PAN, PBB, dan Partai Gelora, sudah disiapkan sebagai kekuatan cadangan. Skenario sudah tersusun rapi.
Hendropriyono sendiri, konon mendukung Ganjar-Mahfud. Bahkan, menantunya, Andika Perkasa, masuk dalam tim inti pemenangan Ganjar-Mahfud sebagai Wakil Ketua. Awal-awal dulu terdengar mendukung Prabowo-Gibran, lalu seperti dibantah. Entah posisi sekarang?
Sebagai mantan Kepala BIN dan orang yang disegani dalam dunia intelijen, pernyataan Hendropriyono di hadapan publik, tak bisa dianggap enteng. Motifnya juga belum tahu. Sama belum tahunya, posisi Hendropriyono itu sendiri sebetulnya berada di pihak yang mana?
Tapi Direktur Indikator, Burhanuddin Muhtadi, setuju dengan pernyataan Hendropriyono itu. Kesimpulan sama, tapi cara menjelaskan saja yang berbeda. Burhan memakai preferensi pemilih lewat survei yang dilakukan secara berkala, Hendropriyono memakai data intelijen.
Dari preferensi pemilih sudah jelas, dengan menggandeng Gibran, suara Prabowo naik signifikan dari para pemilih Ganjar. Apalagi Ganjar dan PDIP justru menyerang Jokowi dengan keras. Istilah Burhan, gol bunuh diri. Ganjar/PDIP mengarak bola ke gawang sendiri.
Dari data intelijen memang sulit dipahami. Hendropriyono dapat informasi dari sumber yang terbuka atau tertutup. Kalau terbuka bisa jadi dari data survei juga, tapi kalau tertutup tak ada yang tahu. Apakah memang sudah serapi itu skenario disusun Prabowo-Gibran? Entah.
(22/11/2023)