PRESIDEN NGGA PUNYA ISTRI, MASALAHNYA DIMANA?
By Azwar Siregar
Saya memposting "Wahai para Suami: Urusan Negara memang Penting, tapi biarlah jadi urusan nomor DUA, karena urusan Nomor SATU tetap keluarga, dan urusan Nomor TIGA baru Persahabatan".
Ada dua Komentar ngga nyambung "Pak Bowo-nya aja ngga punya Istri".
Loh. Inikan seruan kepada para Pemilih. Tepatnya para suami yang memiliki Hak Pilih di Pilpres 2024 nanti. Bukan seruan kepada para Capres atau Cawapres, ha..ha..ha...
Sekarang kalau berbicara masalah Capres yang ngga punya Istri, kita sebut saja namanya Pak Prabowo. Ya, saya sebagai rakyat sama sekali ngga keberatan.
Malah saya berharap punya Presiden lajang. Bila perlu selain ngga ada istri, juga ngga punya anak. Biar kelak sang Presiden hanya fokus mengurus rakyat dan negara. Biarlah Presiden "menikah" dengan tugasnya. Menjadikan rakyat sebagai "anak-anaknya".
Sekarang kalau kita berbicara khusus tentang Pak Prabowo, beliau sudah pernah menikah. Dengan Ibu Titiek Suharto. Punya satu anak, Mas Didit.
Karena keadaan dan kondisi Politik yang kejam, akhirnya mereka terpaksa berpisah.
Tapi coba sekarang coba kita menilai dengan jujur keadaan mereka.
Perpisahan Pak Prabowo dengan Mbak Titiek sudah hampir 25 tahun!
Pertanyaan saya, adakah salah satu di antara mereka berdua yang menikah? Tidak ada! Keduanya tetap melajang dan sendirian sampai sekarang.
Di saat mereka berdua berpisah, usia Pak Prabowo masih 47 tahun. Dan Bu Titiek baru 39 tahun. Masih sama-sama cukup muda. Ganteng dan cantik. Sama-sama Kaya Raya.
Pertanyaannya, kenapa mereka berdua tidak mencari pasangan yang lain? Sama-sama tetap melajang. Sama-sama tidak menikah lagi.
Jawabannya cuma dua. Pertama bisa saja trauma. Tidak percaya lagi dengan namanya pernikahan. Biasanya yang seperti ini akan berakhir dengan saling membenci.
Kedua, bisa saja mereka masih saling mencintai. Mereka berpisah karena Politik yang begitu kejam. Tapi mereka tetap berusaha sama-sama tetap setia dalam perpisahan. Menjaga cinta dan hati masing-masing. Hanya pernah tercatat satu nama dan akan abadi selamanya.
Saya percaya Pak Prabowo dan Mbak Titiek pada kondisi yang kedua. Buktinya mereka masih tetap sering bersama, khususnya kalau sudah berurusan dengan Anak semata wayang mereka, Mas Didiet.
Sekarang, apakah kisah cinta yang begitu sangat murni begini masih layak untuk dibully?
Hei, namanya takdir tidak bisa kita tolak. Kalian yang membully, belum tentu pernikahannya juga akan tetap utuh sampai maut memisahkan. Apalagi kalau berpisah, apa yakin bisa tetap setia?
Padahal kalian yang membully belum tentu seganteng dan secantik Pak Prabowo dan Mbak Titiek. Bahkan sudah pasti tidak sekaya mereka. Dan sudah pasti juga saya yakin tidak akan mampu sesetia mereka. Apa ngga malu kalian?
Terakhir kalau berbicara tentang perpisahan. Atau perceraian dalam sebuah ikatan pernikahan. Hal tersebut bukanlah aib atau sesuatu yang memalukan.
Apakah kalian mau membully juga sahabat-sahabat Nabi yang bercerai. Atau mau membully Ustadz Abdul Somad. Mau membully AA Gym?
(*)