Perangnya, lama ya? Mulai lelah?
Ya. Seperti hari itu, ketika kaum Quraisy yang masih musyrik, kumpulkan aliansi 10.000 pasukan untuk hancurkan Madinah.
Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya، bertahan di dalam kota Madinah, dengan benteng berupa parit, layaknya pasukan Islam yang bertahan dengan lubang terowongan. Perang itu, Perang Khandak namanya.
Seluruh Arab saat itu menunggu, sebab kalau Madinah kalah, peta kekuatan bergeser lagi. Berapa lama perang itu? 30 hari. Satu bulan lamanya.
Sampai-sampai kata Ibnu Hisyam dalam Kitab Sirahnya, salah satu sahabat veteran Perang Badar yang harusnya tak usah diragukan imannya, berkata: "Muhammad itu menjanjikan kita taklukkan Romawi, tapi saat ini buang air saja kita takut!"
Makanan habis. Sampai saat itu berkali-kali mukjizat berupa makanan sedikit menjadi banyak, terus terjadi.
Tapi sabarlah. Sabar saja. Logikanya saat itu Madinah kalah. 10 ribu pasukan bersenjata lengkap, hanya disambut parit dan tak sampai 3.000 orang bersenjata ala kadarnya.
Tapi, Islam menang, Madinah menang! Sebab kesabaran menunggu janji Allah itu jauh lebih baik daripada buru-buru dan berprasangka buruk pada Allah.
Kalian yang tadinya ragu-ragu dengan perang ini, mulai yakin bahwa yang dilawan para "Guardian of Al-Aqsha" (Penjaga Al Aqsa) itu benar-benar sampah dan hama mengerikan di bumi.
Katanya di rumah sakit ada Hamas. Di sekolah ada Hamas. Di bak air ada Hamas. Di semua tempat ada Hamas, lalu diledakkan, dan semua dokumentasi ledakan itu, ternyata berisi tubuh perempuan dan anak-anak yang hancur!
Islam pasti akan menang. Lamanya pertempuran ini hanya cara Allah menunjukkan betapa jahat dan gilanya musuh kita, untuk membuat kita makin yakin, bahwa perjuangan ini ada di jalan yang benar!!!
(Risalah Amar)