PERANGKAT DESA PELAYAN ISTANA

PERANGKAT DESA PELAYAN ISTANA

SUARA RIBUAN KEPALA DESA mendadak bergemuruh ketika Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, memasuki ruangan Indoor Multifunction Stadium, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (19/11/2023) kemarin. Para kepala desa itu mengelu-elukan nama Gibran, calon wakil presiden dari Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju. 

Mereka mendekati putra sulung Presiden Joko Widodo itu, yang masuk lewat pintu barat Indoor Multifunction Stadium. Para kepala desa berebutan untuk bersalaman dan meminta foto bersama Wali Kota Solo tersebut. Antusiasme para kepala desa ini membuat langkah Gibran menuju panggung utama terhambat. Ia butuh waktu hingga 20 menit untuk berjalan dari pintu barat ke panggung utama, yang jaraknya hanya 50 meter.

Di atas panggung, Gibran duduk bersama sejumlah elite partai dari Koalisi Indonesia Maju. Mereka adalah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua DPD Gerindra Andre Rosiade. Mereka hadir sebagai undangan kegiatan Silaturahmi Nasional Desa Bersatu

Desa Bersatu merupakan gabungan 8 organisasi kepala desa dan perangkat desa se-Indonesia:

1. Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi)
2. Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (DPN PPDI)
3. Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas)
4. Asosiasi Kepala Desa Indonesia (DPP Aksi)
5. Komunitas Purnabakti Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi)
6. Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (Pabpdsi)
7. DPP Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), serta 
8. Persatuan Masyarakat Nusantara.

Selanjutnya satu per satu ketua umum kedelapan lembaga itu menyampaikan aspirasi kepada Gibran. 

Ketua Umum Aksi Irawadi mengatakan penduduk desa menjadi penentu kemenangan calon presiden dalam pemilihan presiden mendatang karena jumlahnya yang besar. 

Irawadi juga mendoakan Gibran terpilih menjadi wakil presiden.

“Saya berdoa Mas Gibran berhasil menjadi wakil presiden pada periode ini sesuai dengan hajat dan menjadi presiden ke depannya,” kata Irawadi, Ahad, 19 November 2023.

Irawadi juga meminta Gibran berjanji menaikkan jumlah dana desa jika memenangi pemilihan presiden 2024. 

“Mohon Mas Gibran mendoakan para kepala desa yang juga lagi berjuang agar revisi Undang-Undang Desa dapat dibahas dan segera disahkan (DPR) paling lambat awal Desember ini,” kata Irawadi.
Pernyataan Irawadi itu mewakili aspirasi kepala desa yang mendukung Prabowo-Gibran, pasangan calon presiden dan wakil presiden Koalisi Indonesia Maju. Sesuai dengan undangan yang diperoleh Tempo, Silaturahmi Nasional Desa Bersatu itu seharusnya disertai deklarasi dukungan kepada pasangan calon nomor urut dua tersebut. Tapi deklarasi itu batal terlaksana.

Sesuai dengan undangan panitia, acara Desa Bersatu itu seharusnya untuk mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. 

Dalam undangan, panitia juga menyebutkan akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi peserta deklarasi. Karena itu, panitia meminta kepala desa menyerahkan daftar nama peserta paling lambat pada 14 November lalu. Tujuannya, kepentingan pemesanan tiket pesawat dan kereta serta hotel di Jakarta.

Koordinator Nasional Desa Bersatu Muhammad Asri Anas mengakui bahwa Desa Bersatu memang berencana mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran. Panitia silaturahmi sudah menyiapkan alat peraga deklarasi. 

Tapi mereka batal melakukannya karena khawatir melanggar Undang-Undang Pemilu mengenai netralitas penyelenggara negara. Karena itu, agenda deklarasi diganti menjadi silaturahmi nasional.

“Setelah pertimbangan tadi (Sabtu) malam, akhirnya kami sepakat silaturahmi yang setiap tahun kami lakukan. Karena silaturahmi itu memang forumnya untuk menyampaikan aspirasi,” kata Asri.

Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Apdesi ini mengatakan Desa Bersatu mendukung Prabowo-Gibran karena hanya pasangan ini yang berkomitmen menyetujui aspirasi kepala desa. 

Aspirasi tersebut di antaranya alokasi dana desa Rp 5 miliar per desa setiap tahun, mengevaluasi keberadaan pendamping desa, serta 70 persen dana desa untuk kegiatan pembangunan yang merujuk pada hasil musyawarah desa. Lalu kepala desa mengatur secara otonom pengeluaran dana desa tanpa harus berkoordinasi dengan Kementerian Desa.

“Masak, mau datang mengurusi jalan-jalan harus ke Kementerian? Kenapa tak menjadi satu dalam dana desa?” kata Asri.

Ia menjelaskan, Desa Bersatu menghendaki pendamping desa dievaluasi karena keberadaan mereka diduga menjadi alat politik. Sebagian besar pendamping desa juga bukan berasal dari desa setempat. Desa Bersatu justru mengusulkan pendamping desa berasal dari sarjana muda yang potensial atau mantan kepala desa dan panitia pengawas desa. “Mereka masih sanggup mendampingi,” ujar Asri.

Ketua Umum Apdesi Surtawijaya juga menguatkan bahwa Desa Bersatu menghendaki presiden dan wakil presiden mendatang mengakomodasi aspirasi serta kepentingan desa. Selain mengusulkan alokasi dana desa Rp 5 miliar per tahun, Surtawijaya meminta adanya perbaikan badan usaha milik desa. 

Dalam kesempatan itu, Gibran menyatakan menerima aspirasi Desa Bersatu. Ia mengatakan visi dan misi Prabowo-Gibran sudah memperhatikan keberadaan desa, yaitu melalui program pembangunan dari bawah. Namun, kata dia, visi-misi itu belum dibuat secara detail sehingga belum memuat berbagai kepentingan desa. 

“Nanti akan kami detailkan aspirasi kepala desa. Kami akan jadwalkan pertemuan dengan para kepala desa,” kata Gibran.

Dua pengurus Apdesi menyebutkan dukungan Desa Bersatu itu diawali berbagai lobi dengan pihak Prabowo-Gibran. Titik terang dari lobi itu muncul setelah Gibran menemui Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman, di Singapura, akhir Oktober lalu. Luhut merupakan Ketua Dewan Pembina Apdesi. Luhut berada di Singapura karena sedang sakit dan menjalani perawatan di sana.

Luhut lantas menyarankan Gibran berkomunikasi dengan pengurus Apdesi. Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, juga menyampaikan pesan bosnya tersebut agar pengurus Apdesi berkomunikasi dengan Gibran. 

Komunikasi mereka berlanjut dengan menemui Jokowi di Istana Negara dan Gibran di Solo dalam waktu terpisah. Di Solo, perwakilan Desa Bersatu menyampaikan aspirasinya kepada Gibran. Salah satunya alokasi dana desa sebesar Rp 5 miliar per tahun. “Gibran menyetujui aspirasi tersebut,” kata pengurus Apdesi ini.

Komitmen tersebut, kata dia, yang membuat Desa Bersatu menggagas dukungan bagi Prabowo-Gibran. 

Pelaksana Harian Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Yudia Ramli mengatakan pihaknya sampai saat ini belum berencana menambah jumlah dana desa. “Belum ada regulasi yang mengatakan dana desa akan ditambah,” kata Yudia.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Desa Ivanovich Agusta mengatakan Kementerian Desa sama sekali tidak berniat menghapus keberadaan pendamping desa. “Mungkin maksudnya ada usulan dari Bappenas agar seluruh jenis kader, pendamping, penyuluh, dan nama serupa digabung menjadi pendamping pembangunan,” kata Ivanovich.

[Koran Tempo, Senin, 20 November 2023]
Baca juga :