Intisari pidato Ketua Gerakan Hamas di Luar Negeri, Khaled Misy'al, dalam acara solidaritas di Maroko malam ini, Minggu (19/11/2023):
Saya berterima kasih kepada saudara-saudara saya yang bersolidaritas di Maroko, dan saya berterima kasih kepada Gerakan Unifikasi dan Reformasi yang menyelenggarakan acara ini ("Tujuan Thuufan Al-Aqsha dan Upaya Kemenangan").
7 Oktober membawa kita kembali ke fakta, setelah banyak orang hidup dalam ilusi dan menghindar dari tanggung jawab mereka (terhadap Palestina).
Kita telah kembali ke esensi konflik dan semangat masalah Palestina, dan para tiran di dunia Barat berusaha melupakannya, dan sebagian orang Arab dan Muslim, sengaja dan tidak sengaja, mengabaikannya, sebagian tertampar dengan perang, dan ada pula yang memerincinya dengan keuntungan sendiri, atau mencari kepentingannya yang bertentangan dengan kepentingan persoalan Palestina.
Para pahlawan Al-Qassam dan pasukan elit membawa kita kembali pada fakta, dan mengingatkan kita bahwa kita dihadapkan pada Palestina yang dijajah, pemukiman dan agresi yang tidak adil, dan bahwa “Israel” adalah entitas perampas yang tidak memiliki legitimasi, dan kita harus kembali ke titik awal bahwa Palestina adalah Arab bagi anak-anak Muslim dan Kristennya.
Hal ini membawa kami kembali ke tanggung jawab kami di hadapan Yerusalem, di mana penjajah memberlakukan kendali penuh secara politik dan militer (terhadap Yerusalem dan Al Aqsa).
Saudara-saudaramu di Brigade Qassam bangkit untuk Al Aqsa, dari Gaza, yang telah dikepung (diblokade) selama 17 tahun sejak pembangunan tembok (tembok pembatas yang mengelilingi daratan Gaza), setelah melihat bangsa kita tidak berdaya.
Selama 44 hari, Brigade Al-Qassam telah menampilkan gambaran besar perlawanan dan jihad sejati, yang membela tanah air, Yerusalem, tempat-tempat suci, dan hak-hak rakyat kami di tanah air mereka, dan berupaya untuk mengembalikan tahanan mereka di penjara Zionis dan para pengungsi di negara-negara di dunia.
Penjajah (Israel) mengatakan bahwa perang ini adalah perang kemerdekaan yang kedua (bagi mereka), dan kami memberi tahu mereka bahwa otoritas kolonial Anda telah berakhir, dan ini adalah perang yang merupakan awal dari akhir Anda.
1.000 pejuang Qassam mengalahkan Divisi Gaza Tentara Zionis (pada serangan 7 Oktober), dan membuktikan bahwa pendudukan ini dapat dikalahkan, dan jalan menuju itu adalah jihad dan perlawanan, bukan memohon, mengemis, negosiasi, atau kelemahan.
Perlawanan kami didasarkan pada hak yang melekat dan visi politik yang bijaksana, dan atas karunia Allah, setelah 44 hari, pasukan pendudukan (Israel) belum mampu mematahkan perlawanan heroik kami.
[Risalah Amar]