"Pangeran Diponegoro dan Jenderal de Kock, ini sama-sama pelaku kezaliman, dan kedua pelaku kejahatan ini akan saling menindas dan menumpas. Biarkanlah keduanya. Yang perlu kita perhatikan, adalah rakyat Jawa yang terbunuh dan terzalimi."
Beginilah narasi yang dibuat oleh sebagian kalangan dalam memandang pejuang Hamas dengan penjajah Israel.
Pejuang dan penjajah, ditempatkan pada posisi yang sama. Seakan tidak punya loyalitas sama sekali, terhadap muslim yang sedang terzalimi dan sedang berjihad melawan penjajah negeri Islam.
Ada yang bilang, "Oh beliau itu (ngustadz yang ngomong), sedang ingin meredam narasi yang terlalu fokus menyerang Hamas."
Saya katakan, jika ingin meredam narasi tersebut, tidak perlu lah ikut narasi mereka, dengan menyamakan Pangeran Diponegoro yang sedang berjihad, dengan Belanda yang sedang menjajah.
Katakan saja secara tegas, "Hei jahil. Yang harus anda kecam itu, si penjajah. Bukan malah para pejuang yang sedang berjuang mempertahankan negeri Islam!"
-Muhammad Abduh Negara-