[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menjadi pembicara di hadapan 80 duta besar negara sahabat.
Dalam acara tersebut, Prabowo Subianto ditanya seorang wanita dari perwakilan negara lain mengenai kebijakan luar negerinya terkait Palestina jika terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2024.
Momen itu saat Prabowo menjadi pembicara dalam kegiatan CSIS bertajuk 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).
"Selamat sore Pak Prabowo, sebuah kehormatan bertemu bapak di sini, saya hanya ingin tahu keseimbangan antara kebijakan domestik dan kebijakan internasional. Ada kesamaan atau tidak. Yang saya ingin tanya, Anda bisa menjawab kebijakan terkait Palestina, saya melihat kebijakan negara ini kuat terkait isu Palestina. Bisa dijelaskan bagaimana kebijakan Anda terkait Palestina?" tanya wanita tersebut.
Prabowo pun memberikan jawaban terkait pertanyaan yang dilontarkan wanita tersebut.
Menurutnya, Indonesia tetap akan berperan aktif berpartisipasi di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Bahkan, kata Prabowo, Indonesia menjadi negara terbesar yang kerap menyumbangkan pasukan untuk misi perdamaian dunia.
"Kita masih aktif, kita berpartisipasi di PBB, kita salah satu penyumbang pasukan perdamaian terkuat. Saya kira kita 5 besar atau 8 besar di dunia yang menyumbangkan pasukan perdamaian. Kita aktif di organisasi negara Islam. Kita juga aktif di G20, kita aktif di berbagai forum internasional," kata Prabowo.
Atas dasar itu, Prabowo berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi yang sama jika terpilih menjadi Presiden RI.
Termasuk, kata dia, komitmen Indonesia terkait nasib perjuangan Palestina.
Menurutnya, kebijakan pemerintah Indonesia sudah jelas terkait perjuangan Palestina.
Yakni, Indonesia berkomitmen untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka.
"Mengenai Palestina, saya kira kebijakan Indonesia sudah sangat jelas, dari dulu semua pemerintah Indonesia mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara sendiri, untuk merdeka. Saya akan terus melanjutkan kebijakan ini karena ini adalah kebijakan yang dituntut dan dibutuhkan oleh rakyat Palestina. Seperti yang saya katakan, kami (bangsa Indonesia dulunya) telah dijajah," katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menambahkan pihaknya juga telah melakukan yang terbaik untuk mendukung masyarakat Palestina.
Bahkan, Indonesia telah menawarkan adanya kapal rumah sakit TNI yang dikirim ke Gaza, Palestina.
"Saya menawarkan untuk menerima korban dari pertempuran dan pengeboman di Gaza. Kami akan menghubungi semua pemerintah yang terlibat. Jika semua pemerintah yang terlibat mengizinkan, saya akan berbicara dengan presiden saya," katanya.
"Kami memiliki keinginan besar bahwa kami dapat menerima sebanyak mungkin korban yang diperlukan untuk datang ke rumah sakit kami. Kami memiliki 110 rumah sakit utama. rumah sakit ini akan terbuka dan mendukung korban pertempuran di Gaza. Kebijakan kami tidak berubah dan kami tidak berubah. Kami mendukung dan kemerdekaan palestina berdasarkan mekanisme resolusi," pungkasnya.
Dalam acara itu, Prabowo ditemani sejumlah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran saat menjadi pembicaraan di depan 80 duta besar negara sahabat tersebut.
Saat itu, Prabowo terlihat ditemani Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Meutya Hafid, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono, dan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono.
Kemudian, ada pula Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono. Tak hanya itu, terlihat pula Mantan Menlu Hasan Wirayuda, dan sejumlah tokoh senior CSIS.
(Sumber: Tribunnews)