Menuduh Niat Orang

Menuduh Niat Orang

Oleh: Ustadz Anshari Taslim

Makhul (salah seorang ulama tabi'in) pernah mengatakan:

«رَأَيْتُ رَجُلًا يُصَلِّي، وَكُلَّمَا رَكَعَ وَسَجَدَ بَكَى، فَاتَّهَمْتُهُ أَنَّهُ يُرَائِي بِبُكَائِهِ، فَحُرِمْتُ الْبُكَاءَ سَنَةً»

"Aku prnah melihat seseorang shalat tiap ruku' dan sujud selalu nangis, maka akupun menuduhnya riya`. Akibatnya aku tak bisa lagi menangis kala shalat selama setahun."
(Hilyatul Awliya` 5/184).

Begitulah Makhul dapat hukuman tak lagi bisa khusyu' dalam shalatnya yang biasanya dia mudah menangis, tapi setelah dia berprasangka buruk kepada seseorang dan menuduh niat orang itu maka dia dihukum tak dapat menangis dalam ibadah, dan itu aib bagi para ulama sekelas dia.

Lalu bagaimana dengan orang yang menuduh Mujahidin mempermainkan nyawa warga Gaza untuk cari uang dan hanya main perang-perangan sama Israhel?

Tentu hukumannya akan lebih berat lagi, bahkan kuatir nanti mati su`ul khatimah itu penuduh.

Tidakkah dia merenungkan firman Allah di surah al Ahzab ayat 58:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

"Orang yang menyakiti mukmin dan mukminat dengan tuduhan yang tidak mereka lakukan berarti dia menanggung kedustaan dan dosa yang nyata."

Rasulullah brsabda:

 وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

"Siapa yang menuduh seorang mukmin apa yang tidak ada padanya maka Allah akan menempatkannya di lumpur jelek sampai dia keluar dari perkataannya itu."
(HR. Ahmad dan Abu Daud).

Itu bila yang dituduh orang biasa, lalu bagaimana bila yang dituduh adalah orang yang telah mencapai puncak Islam (Jihad) dan juga mempertaruhkan nyawa menjalankan kewajiban agama membela negeri muslim dari jajahan orang kafir?

Sepertinya pengajian mereka memang kurang tazkiyatun nafs sehingga mudah menuduh sesama muslim dan toleran sama kafir harbi.

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ

"Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka." (QS Al Fath: 29) 

Baca juga :