KEBOHONGAN Israel Telah Berhasil Menguasai Gaza dan Menghancurkan Terowongan Pejuang Hamas

Catatan Ustadz Budi Ashari:

Kendaraan Buta vs Petarung Handal

Perang darat sudah memasuki pekan kedua. Tapi dalam 2 hari ini terakhir, berita yang disebarkan bahwa Israel sudah berhasil masuk ke dalam kota, mengepung kota dan bahkan berhasil menemukan dan menghancurkan sebagian terowongan bawah tanah para pejuang. Pemberitaan tersebut sangat masif. Dan sudah pasti sumbernya adalah berita-berita Israel.

Sudah semestinya, mereka yang hapal tentang pengecutnya Israel apalagi sudah mengikuti berita perang ini sudah lebih dari sebulan, semestinya sudah hapal dan tidak mudah menerimanya. Tapi apa mau dikata, karakter memang tidak bisa dibentuk sebulan atau dua bulan. Apalagi jika berhubungan dengan iman.

Berikut data akurat tentang klaim Israel tersebut:

Pertama, penjelasan Husam Badran anggota maktab siyasi Hamas:

"Tak diragukan lagi bahwa perang antara kami dan penjajah ini pasti ada psywar, baik dengan gambar ataupun cerita. Setiap hari mereka dihantam besar-besaran oleh para pejuang utamanya Al Qassam. 

Semua daerah yang mereka masuki bukan hal mengejutkan dan mengherankan bagi kami karena itu daerah kosong tanpa penduduk. Di hari terakhir ini saja mereka bergerak maju tapi sangat lambat dan perlawanan pejuang tetap dengan kekuatannya. Bahkan roket-roket kami masih jatuh di ibukota Tel Aviv.

Benar mereka mendekat ke rumah sakit, tapi sampai sekarang tidak ada yang berhasil masuk. 

Tentu ini bukan capaian militer, sebab rumah sakit merupakan tempat sipil. Berbeda kalau berhasil menguasai ibukota umpamanya atau menguasai kamp militer para pejuang. 

Adapun tentang penghancuran puluhan terowongan dan penemuan senjata-senjata canggih, ini juga merupakan kebohongan penjajah. Persis seperti kebohongan di hari pertama perang. Terowongan ini kan sebagiannya sudah mencapai perbatasan (perbatasan Gaza-Israel). Jadi, andai pun benar mereka berhasil menguasainya jelas itu bukan terowongan utama para pejuang. Adapun senjata, kalaupun mereka berhasil mendapatkannya di sana sini, maka itu juga hal remeh sekali. Para pejuang tidak punya tank, senjata yang mereka punya adalah senjata ringan buatan tangan sendiri.

Israel ingin mengesankan bahwa mereka telah mendapatkan capaian-capaian yang besar. Tapi sesungguhnya tidak ada capaian berarti, bahkan tank mereka pun tidak bisa masuk ke wilayah yang mereka tuju."

Kedua, berikut ini data dan analisa dari pakar strategi militer Yordania, Mayjen Fayiz Ad Duwairi (di Aljazeera video dibawah):

"Sudah sejak 35 hari ini, saya amati bahwa Israel tidak kunjung bergeser dari lokasi darat yang mereka masuki tapi dengan kerugian sangat besar. Baru 24 jam lalu mereka maju sekitar 900 M saja menguasai perempatan jalan sekitar rumah sakit. Mereka tidak menguasai apa pun, tidak kanan tidak kiri, mereka hanya ada di jalan untuk menunjukkan bahwa mereka punya capaian militer.

Sekaranglah perang darat yang sesungguhnya. 

Tank diciptakan bukan untuk perang seperti ini. Perang dunia kedua dan perang-perang setelahnya menjelaskan itu. Adapun penggunaannya sekarang di antara bangunan dengan pertimbangan untuk mengurangi jumlah korban tentara. Karenanya tetap dipakai walau tidak punya keleluasaan bergerak dan menembak, bahkan menjadi sasaran empuk tembakan. Di sisi lain, pejuang Gaza mempunyai keleluasaan bergerak, bersembunyi dan menggunakan berbagai senjata yang mereka miliki.

Sekarang maju 900 M ke depan sampai di perempatan RS, saya tidak mengecilkan capaian militer, tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka berhasil sebagaimana klaim mereka. Sementara mereka memasuki wilayah jebakan dan akan digempur dari kanan, kiri, depan dan belakang, para pejuang bisa keluar dari titik mana saja untuk menyerang. Jadi ini keuntungan bagi para pejuang. Mereka punya senjata sederhana tapi mempunyai daya ledak tinggi seperti yang kita saksikan di anti tank Yasin 105. Yang saya saksikan di Video Al Qassam, mereka beroperasi untuk menghancurkan tank dengan 3 orang; satu orang membawa anti tank Yasin 105 dan menembak tank, dua orang lainnya menembaki tentara yang keluar dari tank. Kapan pun mereka mendapatkan data adanya mangsa empuk, maka mereka keluar di waktu kapan pun; pagi, siang, sore atau pun malam.

Maka ini perang antara kendaraan tempur yang buta melawan petarung yang handal."

[VIDEO]
Baca juga :