[PORTAL-ISLAM.ID] Presenter ternama Feni Rose menanggapi Presiden Prancis yang baru sadar setelah sebulan lebih pembantaian dilakukan Israel di Gaza yang menewaskan ribuan anak-anak.
"Telat bgt sadarnya..," twit Feni Rose @FeniRose_ menanggapi berita Macron.
Presiden Perancis Minta Israel Setop Bunuh Bayi dan Perempuan di Gaza
Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Jumat (10/11/2023) meminta Israel berhenti membunuh bayi dan perempuan di Gaza.
Dalam wawancara eksklusif dengan BBC di Istana Elysee, Paris, Macron menyebut tindakan itu tidak bisa dibenarkan dan gencatan senjata akan menguntungkan Israel.
"Secara de facto--saat ini, warga sipil dibom--secara de facto. Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti."
Macron pun mengakui hak Israel untuk membela diri, tetapi mendesak menghentikan pemboman di Gaza.
Namun, dia juga menekankan bahwa Perancis dengan jelas mengecam tindakan Hamas dan berharap negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris ikut menyerukan gencatan senjata.
Menurut Israel, pihaknya menyerang sasaran militer sesuai hukum internasional dan sudah berupaya mengurangi korban sipil, seperti mengeluarkan peringatan sebelum menyerang dan memerintahkan evakuasi. Najis banget kebohongan zionis ini!
Korban tewas di Gaza akibat serangan Israel meningkat menjadi 11.078, termasuk lebih dari 4.500 anak-anak
Dilansir Andolu Agency, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 11.078 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza di wilayah kantong yang diblokade tersebut pada hari Jumat (10/11/2023).
“Para korban termasuk 4.506 anak-anak, 3.027 perempuan, dan 678 orang lanjut usia, sementara 27.490 orang terluka,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra pada konferensi pers di Kota Gaza.
Ia mengatakan 2.700 orang, termasuk 1.500 anak-anak, juga dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang rata dengan serangan Israel.
“Agresi Israel telah menyebabkan 198 petugas medis tewas dan 53 ambulans hancur,” tambah juru bicara itu.
“Israel menargetkan 135 institusi kesehatan dan membuat 21 rumah sakit dan 47 pusat kesehatan primer tidak dapat beroperasi,” katanya.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.