[PORTAL-ISLAM.ID] TEL AVIV - Demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv berlangsung tadi malam, Sabtu (11/11/2023).
Ribuan orang berunjuk rasa di Tel Aviv, meminta pembebasan tawanan Israel dan warga asing yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza dan mengkritik pemerintah Israel atas cara mereka menangani krisis ini.
Banyak pengunjuk rasa pada hari Sabtu adalah teman dan anggota keluarga para tawanan dan menuntut mereka segera dipulangkan.
"Tuan Perdana Menteri, para anggota kabinet, jangan bicara kepada saya tentang penaklukan, jangan bicara kepada saya tentang meratakan (Gaza). Jangan bicara sama sekali. Ambil tindakan saja… bawa mereka (para tawananan) pulang sekarang," Noam Perry, yang ayahnya diculik dari kota Nir Oz, mengatakan kepada massa yang ikut protes, surat kabar Israel Haaretz melaporkan.
"Mereka bertanya kepada kami kepada siapa kemarahan kami diarahkan dan itu ditujukan kepada seluruh umat manusia… tetapi yang paling utama adalah mereka yang bertanggung jawab atas kami (pemerintah Israel -red), mereka yang memiliki kontrak dengan kami," kata Jack Levy, seorang pengunjuk rasa lainnya.
Lebih dari 240 orang, termasuk tentara Israel dan warga sipil serta orang asing, diculik dalam serangan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menurut pihak berwenang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Namun PM Netanyahu tidak peduli dengan nasib tawanan Israel di Gaza. Netanyahu terus membumihanguskan Gaza meskipun akhirnya banyak tawanan Israel yang ikut tewas.
Sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, melaporkan 60 warga Israel yang disandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak konflik pecah 7 Oktober lalu.
Poster pengunjuk rasa:
CEASEFIRE NOW
BRING BACK THE HOSTAGES!
NETANYAHU OUT!!
GENCATAN SENJATA SEKARANG
BAWA PULANG SANDERA!
NETANYAHU OUT (MUNDUR)!!
Large protest in Tel Aviv now against Netanyahu's government and demanding the release of Israeli detainees in #Gaza. pic.twitter.com/WTUI8nwH0o
— Quds News Network (@QudsNen) November 11, 2023